HTI Press, Banda Aceh. Dalam rangka membangun komunikasi dakwah ke berbagai lembaga di Aceh, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I Aceh melakukan audiensi ke Dinas Syariat Islam Prov. Aceh (Rabu, 15/01).
Delegasi HTI yang berjumlah 4 orang diterima langsung oleh kepala Dinas Syariat Islam (SI) Aceh, Prof. Dr. Syahrizal Abbas, M.A. di ruangnya.
Nopherlian selaku ketua delegasi menyampaikan bahwa Hizbut Tahrir (HT) sebagai gerakan dakwah yang konsern menyuarakan Syariah di tengah-tengah umat selalu siap membangun sinergisitas untuk Syariat Islam di Aceh.
Hal tersebut sangat diapresiasi oleh Prof. Dr. Syahrizal Abbas, beliau menyatakan bahwa penerapan Syariat Islam memang seharusnya disinergiskan dengan semua pihak karena Dinas SI dalam Tupoksi adalah sebagai regulator, fasilitator dan koordinator . Dengan Tupoksi tersebut Dinas SI tidak memiliki perangkat praktis dalam menangani pelaksanaan Syariat apalagi jika berkaitan dengan laporan-laporan masayarakat tentang adanya pelanggaran Syariat “Diharapkan semua pihak memiliki komitmen dan persepsi yang sama untuk Syariat Islam di Aceh”, ungkapnya.
Berkenaan dengan kesamaan persepsi, Prof. Syahrizal mengungkapkan bahwa persepsi dalam konteks semangat dan tujuan penerapan SI bisa dikatakan semua pihak sama yaitu ingin agar kehidupan bisa diatur dengan Syariat. Namun, yang sering terjadi perbedaan adalah ketika berbicara konsep penerapannya, karena dalam konteks ini adalah konteks hukum negara.
Selanjutnya beliau juga menyatakan jika konstitusi di tingkat Negara menggunakan Syariat Islam, maka penerapannya di Aceh tentu tidak ada masalah. Bahkan, Aceh menjadi wilayah yang paling siap untuk itu karena Aceh sudah memulainya lebih awal.
“Aceh memiliki kesempatan penerapan untuk mengadakan Syariat dalam konstitusi dan hal ini tidak dimiliki oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia. Sangat tidak tepat jika kesempatan ini tidak dimanfaatkan.” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota delegasi HTI, Rahmat Ibnu Umar menyampaikan bahwa HT telah memiliki konsep penerapan Syariat yang ideal dan hal ini telah didiskusikan serta dikaji oleh para ulama di berbagai daerah. Untuk itu, HTI Aceh juga InsyaAllah siap membagi pemahaman konsep tersebut ke semua kalangan di Aceh.
Di akhir pertemuan, delegasi HTI Aceh menyerahkan buku Manifesto HTI, majalah al-Wa’ie, Media Umat dan buletin al Islam kepada Prof. Syahrizal. []