HTI Press. Semangat ! Itulah ekspresi yang ditunjukkan 100 peserta (PestA) Pesantren Alam 2013 yang digelar DPD II HTI Kota Tangerang dalam rangka membekali dan membentengi remaja dari pengaruh buruk arus liberalisme yang rusak dan menjadikan remaja sebagai Agen Perubahan. Agenda PestA ini dilaksanakan pada 30 Desember 2013 – 1 Januari 2014 di Villa Wahana Religi, Curug Naga, Mega Mendung, Puncak Bogor. Pukul 06.00 WIB peserta sudah berkumpul di Kantor Dakwah HTI dan bersiap menuju puncak. Selama perjalanan, wajah sumringah tetap ditunjukkan para peserta PestA yang terdiri dari pelajar SMP, MTS, SMA, SMK, MAN, dan beberapa siswa dari Pondok Pesantren di Tangerang.
Sesampainya di lokasi PestA, peserta langsung berbaris membentuk kabilah-kabilah yang dipimpin langsung oleh Ust. Joko Djatmanto sekaligus membuka acara PestA 2013. Selanjutnya para peserta menempati beberapa camp / kemah yang telah disediakan panitia, sekaligus beristirahat untuk mengikuti sesi berikutnya.
Di sesi pertama, peserta dengan antusias menyimak materi pertama: “The Way to Believe” yang disampaikan dengan penuh semangat oleh Muhammad Kholiq, Pemuda yang peduli terhadap generasi muda. Di sesi ini peserta diberikan pengetahuan yang mendalam tentang islam sebagai pondasi hidup dan meyakini bahwa islam sebagai satu-satunya jalan kehidupan.
Setelah mandi dan bersih-bersih camp, peserta kembali menuju aula untuk mengikuti sesi kedua yang digelar selepas sholat isya. Materi kedua, peserta diberikan materi “Life is a Choice” yang disampaikan oleh Ust. Abu Hanif. Beliau menyampaikan tentang bagaimana memahami prinsip pilihan dalam hidup dan konsekuensinya di masa depan dan akhirat. Sebagai dasar untuk memilih kehidupan yang lebih baik. Pada sesi ini juga diselingi film “Sultan Muhammad Al-Fatih” yang menginspirasi para peserta untuk terus berjuang berdakwah menegakkan islam.
Keesokan harinya, peserta melaksanakan sholat tahajud dan sholat shubuh dilanjut kultum yang disampaikan oleh Ust. Andi, beliau memberikan nasehat dan muhasabah kepada peserta bekal apa yang harus dipersiapkan untuk menuju akhirat. Selanjutnya peserta dan panitia berlatih ilmu beladiri Taekwondo yang dipandu oleh Ust. Abu Hanif dan didampingi oleh Muhammad Kholiq. Beberapa teknik memukul, menangkis, dan menendang diperagakan peserta dan panitia dengan penuh energik. Setelah latihan ilmu beladiri, seluruh peserta sarapan pagi dan dilanjut dengan beres-beres camp yang dipandu oleh Ust. Jajang dan Ust. Yudi.
Selanjutnya pukul 08.30 WIB seluruh peserta ikhwan berkumpul di lapangan untuk tracking menuju air terjun naga (curug naga). Ust. Yusuf kemudian memberikan arahan kepada peserta terkait rute dan medan yang akan dihadapi peserta selama tracking. Demi keselamatan, peserta memakai pelampung dan dilanjut dengan berdoa sebelum melaksanakan tracking. Medan demi medan yang cukup sulit akhirnya bisa dilalui peserta, puncaknya ketika mereka dihadapkan pada jalan buntu atau mereka harus lompat dari ketinggian 4 meter ke dalam sungai sedalam 3,5 meter jika ingin terus menuju air terjun.
Tak ada rasa takut sedikitpun di wajah para peserta, yang ada hanya tawa ceria tatkala mereka menghadapi pilihan tersebut. Seluruh peserta kemudian lompat dan berenang menuju air terjun (curug naga). Dan akhirnya mereka bisa sampai dan langsung mengibarkan Ar-Rayyah diiringi pekikan takbir yang menggema di bawah guyuran air terjun (curug naga). Selepas tracking peserta kemudian mandi dan kembali beres-beres camp dan bersiap menuju sesi berikutnya.
Di materi ketiga, Ust. Abu Hanif kembali membimbing peserta berdiskusi tentang bagaimana memecahkan sebuah permasalahan. Peserta menuliskan pada secarik kertas, problem tersulit yang pernah dihadapi. Kemudian permasalahan-permasalahan tersebut dibahas bersama para peserta. Di sini peserta dilatih untuk bersikap kritis dan diajak berpikir apa solusi yang tepat untuk permasalahan yang dihadapi.
Pada malam harinya, peserta mendapat materi tentang “Dakwah Jamaah” oleh Ust. Joko Djatmanto. Beliau menyampaikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh peserta dan kemudian dilanjut dengan focus group discussion tentang kondisi sistem saat ini dan metode dakwah Rasulullah Saw. dalam menegakkan khilafah. Diskusi semakin semangat ketika Ust. Khoir dan Ust. Yadi datang membawa jagung rebus, roti sumbu (singkong) serta wedang jahe yang semakin menambah hangat suasana.
Dihari ketiga, pagi hari selepas sholat subuh, para peserta kembali berlatih taekwondo kemudian dilanjut bermain futsal. Peserta kemudian sarapan pagi dan langsung menuju camp untuk berkemas, karena hari ketiga ini adalah hari terakhir mereka Pesantren Alam di Puncak. Selepas berkemas, para peserta kembali berkumpul di aula, memberikan testimoni dan ditutup dengan “Ikrar Remaja Islam” yang mereka serukan bersama. Mereka ber-ikrar akan terus belajar, mengikuti per-halaqahan untuk menambah tsaqofah islam, dan berjuang mendakwahkan islam menuju puncak kemuliaan dan kejayaan islam dalam naungan Khilafah Rasyidah. Allahu Akbar ! [] Maktab ‘lamy HTI Kota Tangerang