Political Outlook 2014: Selama Masih Demokrasi, 2014 Tetap Krisis!

HTI Press, Bandung.  Bila di 2014 Indonesia masih menerapkan Sistem Demokrasi, diprediksi Indonesia masih akan dirundung beragam krisis. Demikian yang diprediksi oleh para tokoh Jawa Barat tatkala menghadiri Focus Group Discussion yang diselenggarakan oleh DPD I HTI Jawa Barat di Kantor DPD I HTI Jawa Barat, Kota Bandung, pada Ahad (18/1).

Mengusung tema “Political Outlook 2014: Indonesia di Bawah Demokrasi Serta Peluang dan Tantangan Perjuangan Penegakan Khilafah” tersebut , hadir tiga orang narasumber utama. Yakni Prof. Dr. M Najib (Ketua ICMI Orwil Jawa Barat), Dr. Arim Nasim (DPP HTI) dan Ir. HM Ismail Yusanto (Jubir HTI).

Adapun tokoh Jawa Barat yang berkesempatan hadir antara lain;  Kol (Pur) Herman Ibrahim (Pengamat Politik-Militer), Prof. Dr. Dede Mariana (Guru Ilmu Politik Unpad), Azhar Aung (Ketua DPW Hanura Jabar), Dr. Mursalin Dahlan (PW Muhammadiyah Jabar), Agus Hanafi (Kepala Kesbangpol Jabar), Kombes Pol Dedi Junaidi (Ka Bid. Hukum Polda Jabar, H. Abdul Halim Hasan (Hakim Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat), KH Ahmad Rifai, dan lain-lain.

Menurut Prof. Najib, Pemilu yang akan di laksanakan di tahun 2014 tak akan memperbaiki keadaan. Pasalnya, Partai yang ikut serta, termasuk Partai Islam masih tak jelas Ideologinya. Tak ada yang secara tegas mengusung Syariat Islam sebagai platform perjuangannya. Dengan dengan kata lain, Partai Politik yang ada hanya melanggengkan keberadaan Sistem Demokrasi.

Padahal, Ia menambahkan, selama ini Demokrasi sudah jelas jelas menyengsarakan rakyat. “Kekuasaan di tangan rakyat yang menjadi jargon dari Demokrasi itu penuh kebohongan. Faktanya, dalam Demokrasi yang berkuasa hanya kalangan elite saja. Rakyat biasa hanya jadi korban saja. Tak punya pengaruh apa-apa” ujarnya.

Hal tersebut diamini oleh Dr.Arim Nasim, menurutnya, Negara yang menjadikan dalam Negara  yang menjadikan Demokrasi sebagai sistemnya, akan terjadi Kapitalisasi dalam segala bidang kehidupan. Akhrinya, segala bentuk kebijakan yang dihasilkan pun selalu memihak pada Para Kapitalis yang hanya segelintir saja. Sementara rakyat, tetap menderita.

Maka dari itu, Ir. HM. Ismail Yusanto meyakinkan Para Tokoh yang hadir bahwa hanya dengan mengubah sistem Demokrasi menjadi sistem Khilafah sajalah kerusakan berakhir. Namun Ia memperkirakan, di Tahun 2014 ini upaya untuk membendung pergerakan ke arah Khilafah akan semakin kuat. Hal tersebut menurutnya meniscayakan daya juang semakin kuat.

Dalam konteks itu, Ia menyatakan kepada para tokoh bahwa HTI tak akan pernah lelah melakukan upaya penyadaran ke tengah tengah umat akan pentingnya keberadaan Khilafah sebagai solusi. “Kami tak akan berhenti, sampai masyarakat benar benar sadar akan hal ini” tandasnya. Dalam acara dengan format dialog tersebut, Para Tokoh yang hadir pun bergantian mengutarakan pendapatnya. Mereka sama sama sepakat, bahwa sistem Demokrasi yang kini diterapkan adalah muara dari segala kerusakan. Sebaliknya, Islam mampu menjadi solusi alternatif atas hal tersebut. []FA/MI HTI Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*