Aksi Sebar Flyer “Solo Jantung Syariah”

HTI Press. Solo. Solo adalah Jantung penerapan Syariah di tanah jawa, demikianlah sejarah telah mencatat. Selain karena banyaknya ulama besar lahir dari solo dan munculnya pergerakan (Organisasi) Islam pertama di Indonesia (SI, SDI), juga karena di Solo dulu pernah menerapkan Islam secara formal dalam sistem pemerintahannya.

Kraton Kasunanan Surakarta Hardiningrat menjadi Institusi pemerintahan yang menjadikan syariat islam sebagai Aturan Resmi Kerajaan yang mengikat bukan saja di kerajaan melain juga rakyat Surakarta secara keseluruhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa catatan sejarah yang tertuang dalam  kitab–kitab jawa yang terbit semasa itu (seperti Serat Centini, Serat Cabolek, dan Serat Wulang Reh). Adanya penerapan hukum syariah, dan sistem sanksi yang diberlakukan bagi yang melanggar yang semuanya berdasarkan Islam, bahkan Raja sendiri yang bertindak sebagai Khatib Sholat Jum’at membuktikan keseriusan pihak Kraton dalam penerapan syariat islam juga syiar Islam. Sisa–sisa penerapan Syariat Islam nampak pad gelaran–gelaran untuk Syiar Islam yang sampai sekarang masih diselenggarakan adalah Grebeg Maulud (Sekaten).

Kegiatan Garebeg Mulid “Sekaten” ini ditujukkan untuk mengingatkan Raja, Priyai Kraton dan masyarakat Islam untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai tauladan dalam menjalankan Syariah Islam.

Namun sayang, kebanyakan rakyat Solo saat ini tidak menyadari hal tersebut, telah terkikis dari mereka Spirit menjadikan Solo sebagai jantung Syariah sebagaimana dulu. Perayaan yang ditujukan untuk Syiar semacam Sekaten hanya dipandang sebagai tradisi sejarah yang harus dilestarikan tanpa tahu tujuan awalnya.

Untuk mengembalikan spirit Surakarta Kota Bersyariah ke benak Umat Islam, MHTI DPD II Surakarta menyebarkan Flyer pada Masyarakat Solo. Pada Ahad, 12 Januari 2014 dari jam 06.00 – 07.30 Bertempat di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, MHTI DPD II Surakarta memanfaatkan agenda Car Free Day,terlihat antusiasme warga menyambut ajakan ini. Flyer Opini Menjadikan Surakarta Kota Bersyariah juga dibagikan pada pengunjung Sekaten yang memadati Masjid Agung Surakarta pada 13 Januari 2014. Dengan aksi kecil ini diharapkan rakyat solo dapat mengingat kembali pentingnya penerapan syariat islam, dan mau turut serta dalam perjuangan penegakkan islam, sebagaimana dulu sejarah mencatat keberadaan Kraton Solo. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*