Dikepung Tentara Suriah, Pengungsi Palestina Kurus Kering

Sebuah rekaman video yang mengejutkan tersebar di laman Youtube. Dalam rekaman tersebut, pria kurus kering, tinggal tulang berbalut kulit, mengaku lupa kapan terakhir kali dia makan.

Dilansir Al-Arabiya, akhir pekan ini, pria itu adalah pengungsi Palestina di Kamp Yarmouk, Damaskus, Suriah. Dia kemungkinan tidak makan selama berbulan-bulan karena tentara rezim Bashar al-Assad mengepung wilayah itu, membuat warga tidak bisa mencari makanan dan lembaga bantuan sulit masuk.

Dalam rekaman yang mengenaskan itu, pria tersebut terlihat jelas mengalami malnutrisi parah. Tanpa mengenakan pakaian, tulang rusuknya menyembul dari dadanya. Lengannya tinggal tulang, hanya sisa kulit yang menggelambir.

Saat ditanya oleh perekam kapan terakhir kali dia makan, dia mengatakan, “Saya tidak ingat”. Tapi, dia ingat apa yang terakhir kali dia makan, sebuah roti berukuran kecil. Videonya bisa dilihat di tautan ini.

World Bulletin
menuliskan bahwa wilayah di timur Damaskus itu telah dikepung oleh tentara rezim selama tujuh bulan. Para pengungsi Suriah yang jumlahnya tercatat oleh Badan Kerja dan Pemulihan untuk Palestina PBB (UNRWA) sebanyak 144.000 orang.

Seorang bocah delapan tahun dikutip kantor berita Turki Anadolu, mengatakan dia sudah lupa rasanya roti. “Saya tidak melihat lampu listrik atau makan roti selama enam bulan,” kata dia.

“Demi Allah kami lapar. Kami hanya punya rumput untuk dimakan dan air mentah untuk diminum,” kata bocah perempuan berusia 11 tahun di Yarmouk.

Warga di Yarmouk berteriak menyerukan dibukanya akses dan diperbolehkannya bantuan kemanusiaan masuk. Jika makanan tidak bisa masuk, mereka berharap bisa diperbolehkan keluar dari lokasi tersebut.

“Demi nama kemanusiaan, kami menyeru komunitas internasional untuk membantu kami kembali ke Palestina atau negara dunia ketiga lainnya yang menghargai hak asasi kami,” tulis sebuah spanduk di sebuah gedung sekolah.

Badan bantuan PBB telah beberapa kali mencoba memasuki lokasi tersebut. Pekan ini, mereka hendak mengirimkan 400 karton makanan untuk pengungsi di Yarmouk, tapi dilarang rezim Syiah Bashar al-Assad.

Tentara Suriah beralasan, mereka khawatir makanan itu akan jatuh ke tangan para pemberontak, yaitu pejuang Suriah.

Alasan ini tentu saja tidak bisa diterima. Amnesty International pekan ini mengatakan bahwa Assad telah menggunakan strategi melaparkan warganya untuk memenangkan perang. Hal ini, adalah bukti kuat bahwa Assad telah melakukan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sebelumnya, ribuan foto jenazah tahanan perang dipublikasikan oleh mantan fotografer yang membelot. Dalam foto itu, terlihat jelas kebiadaban rezim Assad. Mereka dilaparkan hingga kurus kering dan disiksa hingga mati. Luka-luka terbuka terlihat dari jenazah mereka, beberapa matanya hilang dicungkil. (viva.co.id, 26/1/2014)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*