Menyambut Maulid Nabi Muhammad Saw 12 Rabiul Awwal 1435H atau bertepatan dengan 14 Januari 2014, HTI DPD II Luwu Timur bekerjasama dengan berbagai organisasi yang ada melaksanakan berbagai kegiatan.
Pada tanggal 14 Januari 2014 diselenggarakan ceramah umum memperingatai Maulid Nabi Muhammad Saw bekerjasama dengan pihak SMAN 1 Wasuponda dengan pemateri Ust.Sahlan Suyuti (syabab HTI Sorowako, Luwu Timur). Sementara itu pada tanggal 17 Januari 2014 pagi serta siang hari dilaksanakan tabligh akbar dan ceramah umum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Wotu dan Kawata bekerjasama dengan pengurus PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) setempat dengan pemateri Ust. Sudarno (Syabab HTI Pabeta, Luwu Timur). Kemudian atas undangan Yayasan Pembina Rohani Islam (YPRI) Sorowako, sebuah wadah kerohanian umat Islam bagi karyawan sebuah perusahaan tambang dan masyarakat pada umumnya di daerah Sorowako, pada malam harinya dilangsungkan tabligh akbar serupa di Masjid Raya Al-Ikhwan Sorowako menghadirkan pembicara Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun Lc,MThI (Muballigh kondang dari Makassar yang juga merupakan syabab HTI Makassar).
Kemudian keesokan harinya, Sabtu 18 Januari 2014 safari kegiatan tabligh akbar dan ceramah umum peringatan maulid Nabi Muhammad Saw dilaksanakan di Masjid Istiqomah, Wasuponda ba’da dhuhur hingga ashar, lalu dilanjutkan pada malam harinya ba’da Maghrib hingga Isya di Masjid Al-Hijrah Sumasang, Sorowako. Kedua kegiatan ini diisi oleh Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun Lc,MThI. Sebelumnya pada hari yang sama di pagi hari juga dilaksanakan acara serupa di daerah Lakawali dengan pemateri Ust.Sudarno.
Selain itu pihak panitia khususnya yang di Sorowako, yaitu YPRI tidak mau membuang kesempatan berharga dengan kedatangan Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun Lc, MThI dan memberikan kehormatan kepada beliau untuk berturut-turut mengisi ceramah shubuh di Masjid Al-Fath Pontada dan Al-Ikhwan Sorowako pada Sabtu shubuh dan Ahad shubuh.
Alhamdulillah sambutan masyarakat atas kegiatan tersebut di atas sangat luar biasa, ditandai dengan berbondong-bondongnya umat Islam hadir pada semua acara ini. Mulai dari Camat, Kepala Desa/Kelurahan, tokoh agama, para muballigh, tokoh masyarakat, kalangan pengusaha, caleg dari beberapa partai, siswa sekolah dan masyarakat pada umumnya. Semuanya terlihat antusias dan puas dengan acara tabligh akbar dan ceramah umum yang disampaikan, khususnya yang dibawakan oleh Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun, Lc,MThI.
Dengan gaya bahasa yang khas dan memikat, Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun Lc,MThI mampu mengantarkan ceramah yang rata-rata berdurasi hingga 1.5 jam, namun semua jamaah terlihat sangat menghayati dan menikmatinya. Sehingga ketika ceramah beliau sudah harus selesai, ada jamaah masih merasa kurang dan menghendaki untuk tetap dilanjutkan. Demikianlah, karena di awal ceramah beliau selalu menyentuh aspek kewajiban dan sunnah terkait individual, namun kemudian diantar dengan argumentasi yang sangat meyakinkan berupa dalil Al-Qur’an maupun hadits yang sedemikian lancar keluar dari lisan beliau, terkait dengan kewajiban persatuan umat Islam, kewajiban hanya memiliki satu kepemimpinan umum, yakni seorang imam atau khalifah, kewajiban menerapkan semua hukum Allah Swt secara totalitas, kewajiban menolong seluruh saudara-saudara kita umat Islam bukan hanya yang ada di sekitar kita, tapi di seluruh dunia, terancamnya akidah umat Islam dalam sistem kehidupan kapitalisme sekuler seperti sekarang, dan lain sebagainya yang mana semua kewajiban itu tidak mungkin bisa dijaga atau dilaksanakan tanpa adanya institusi pelaksananya, yakni khilafah. Sehingga menurut beliau, dengan begitu banyak problem umat Islam saat ini serta belum tegaknya khilafah yang hukum asalnya fardhu khifayah, maka hukum fardhu kifayah ini berubah hukumnya menjadi fardhu ain. Oleh sebab itu menjadi kewajiban seluruh umat Islam di mana saja berada untuk memperjuangkannya. Tak lupa pula beliau ungkapkan banyak contoh serta fakta kerusakan dan penderitaan yang terjadi di tengah masyarakat maupun umat Islam di dunia dewasa ini.
Terkait hal tersebut, Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun Lc,MThI mengatakan bahwa sebenarnya sebagian masyarakat kita itu hanya belum paham atau masih salah paham saja mengenai kewajiban memperjuangkan syariah dan khilafah. Sehingga apabila disampaikan dengan baik, dan terlihat bahwa mereka sudah siap menerima materi terkait kewajiban penegakan syariah dan khilafah, atau istilah beliau, apabila umat-dalam hal ini audiens- sudah menujukkan istikbal yang tam (penerimaan nya sudah siap dan sempurna), maka mereka tidak akan punya kemungkinan untuk menentang kewajiban perjuangan syariah dan khilafah ini. Setidak-tidaknya mereka tidak memposisikan diri sebagai penentang perjuangan ini.
Hal menarik dari penyelenggaraan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Luwu Timur ini adalah bahwa pihak panitia, pengurus masjid, beberapa tokoh masyarakat, Kepala Sekolah dan guru SMAN 1 Wasuponda hanya mau acaranya diisi oleh syabab HTI saja, bukan yang lain. Bahkan mereka rela menunda dan menyesuaikan waktu pelaksanaan acara agar tetap bisa diisi oleh syabab HTI, khususnya acara yang dibawakan oleh Ust.KH.Dr.Syahrir Nuhun, Lc,MThI.
Mudah-mudahan hal ini menjadi indikasi bahwa penerimaan dakwah syariah dan khilafah di tengah-tengah umat mulai mendapat tempat istimewa di tengah masyarakat, Dan Insya Allah kita semua bertekad untuk semakin menggelorakan dakwah ini untuk mewujudkan janji Allah dan bisyarah Rasulullah Saw dalam waktu dekat melalui tangan kita semua atas izin dan pertolongan Allah Swt. Amin.[] Abu Miqdad