Forum Silaturahmi Antar-Majelis Ta’lim Tangerang Selatan
HTI Press. Tangerang Selatan. Lebih dari 300 peserta membanjiri Gedung Pertemuan Batan Indah, Serpong. Peserta yang terdiri dari mubalighah, ibu-ibu Majelis Ta’lim, kader serta pengurus PKK, dosen, Ibu RT/RW serta ibu lurah di wilayah Tangerang Selatan antusias mengikuti acara semi Talkshow yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Tangerang Selatan.
Acara yang digelar Ahad (26/1) ini sukses menghadirkan semangat baru bagi kaum hawa, semangat meromantiskan diri di dalam rumah tangga serta semangat mensejahterakan keluarga dalam bingkai Islam dan Khilafah Islamiyah. Bintoro Siswayanti, M.Si. dari Komunitas Perempuan Peduli Keluarga (KPPK) hadir sebagai pembicara pertama. Bintaro membeberkan kesejahteraan keluarga masa Khilafah Islamiyah yang sangat indah jauh dari fakta keluarga di era demokrasi sekarang ini. Kebijakan pemerintah saat ini yang meliberalkan sektor migas dan SDA, liberalisasi lahan melalui program Tapera, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berbasis asuransi merupakan kebijakan Demokrasi yang tidak mensejahterakan keluarga dan semakin memiskinkan keluarga. Alih-alih pemerintah meninggalkan liberalisasi ekonomi untuk menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan, justru menggulirkan program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (PEP) yang menjadikan perempuan turut menanggung beban nafkah keluarga dan akibatnya anak dan suami kurang diperhatikan. Kesemuanya ini sumber kehidupan yang jauh dari teladan Rasulullah.
Hadir pula pembicara kedua, Yoyoh Nasroh, S. Ag (Penyuluh KEMENAG Kabupaten Tangerang). Yoyoh dengan gamblang memaparkan tips harmonis keluarga teladan Rasul. Namun, keharmonisan ini juga harus disertai dengan meneladani sistem pergaulan dengan lawan jenis yang Rasul perintahkan. Benih-benih perselingkuhan yang semakin marak lewat dunia maya facebook, sms an maupun dunia nyata diakibatkan sistem pergaulan laki perempuan yang bebas di tempat kerja.
Ir. Afifatul Millah (DPD HTI Tangerang Selatan), sebagai pembicara terakhir menguraikan bahwa masalah yang menimpa perempuan & keluarga dikarenakan sistem kapitalis demokrasi. Adapun solusi jangka pendek yang dapat dilakukan individu adalah meningkatkan keimanan dan memberi pencerahan kepada masyarakat, pentingnya untuk beriman pada Allah SWT. Afifatul juga berbagi tips untuk individu yang harus qana’ah, memberi semangat pada suami, turut ammar ma’ruf nahyi munkar ke teman-teman atau saudara yang lain agar mau kembali diatur sesuai Al-Qur’an dan sunnah. Solusi diatas hanya bersifat membantu sementara saja sedangkan solusi yang sesungguhnya adalah solusi sistemik (mencakup berbagai bidang) dan hanya bisa dilakukan dengan tegaknya Khilafah yang pemimpinnya disebut seorang Khalifah.
“Ini adalah materi yang dibutuhkan masyarakat kita. Semoga ke depannya, Muslimah HTI bisa megisi di berbagai acara PKK baik di tingkat kecamatan/kota dan MHTI membantu memberi solusi permasalahan masyarakat berdasarkan tuntunan Rasulullah, karena saat ini masyarakat sudah dibikin susah dan menderita oleh pemerintah dengan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan orang-orang kaya saja dan negara asing“. Inilah harapan indah dari Ibu Bowo (POKJA II Kec. Setu) di akhir acara. []