“Lepaskan Belenggu Pergaulan Bebas dengan Syari’ah dan Khilafah”
HTI Press. Yogyakarta. “Tolak…tolak…tolak gaul bebas…”; “Tolak gaul bebas sekarang juga”. Yel-yel menggema sepanjang jalan dari Masjid Syuhada Yogyakarta menuju titik nol kilometer dalam kampanye anti gaul bebas (Ahad, 09/02/2014). Aksi diikuti kurang lebih 100 peserta dari MHTI DIY, dengan mengusung tema “Lepaskan Belenggu Pergaulan Bebas dengan Syari’ah dan Khilafah”.
Kampanye anti gaul bebas ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan MHTI terhadap kondisi remaja di Indonesia, khususnya di DIY, sebagai mana yang disampaikan oleh Asmarani dalam orasinya. Rani banyak memaparkan fakta kebobrokan remaja mulai dari maraknya praktek prostitusi hingga meningkatnya jumlah pelaku gaul bebas remaja di DIY. Disambung orator kedua Lily Witrianingsih yang menyoroti akar permasalahan serta solusi tuntas terhadap kasus tersebut. “Maraknya pergaulan bebas remaja dipicu oleh gaya hidup materialis dan hedonis yang berasal dari paham kapitalisme. Maka hal ini harus dihentikan sekarang juga” seruan Lily dengan penuh semangat dalam orasinya, dan disambut takbir menggema oleh peserta aksi dibarengi kibaran al-liwa dan ar-rayah.
Pada orasi terakhir, MHTI menyeru dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mencampakkan gaya hidup gaul bebas yang disampaikan oleh Nisa Nasibatul M. Nisa menyeru bahwa remaja adalah generasi tumpuan bangsa, maka seharusnya berpegang teguh dengan agama Allah. Karena dengan Islam remaja akan dimuliakan. Terlebih remaja adalah pemangku kepemimpinan di masa yang akan datang. Maka jangan sampai mereka lahir dari kondisi rusak dan gaya hidup gaul bebas. Kampanye diakhiri dengan pernyataan sikap HTI tentang “selamatkan generasi dari pergaulan bebas” oleh ketua DPD I MHTI DIY ustadzah Aeni Qori’ah. []