HTI Press, Bandung. “Remaja yang gaul itu adalah mereka yang dekat dengan Islam” ungkap Ust. Agus Suryana, Pengurus DPD I HTI Jawa Barat dalam acara Talkshow Interaktif yang diadakan oleh LDS HTI Kabupaten Bandung di Masjid Wahdatul Ummah, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, pada Ahad [16/2]. Sekitar 500 siswa dan siswi dari berbagai daerah di Kabupaten Bandung menghadiri acara yang mengangkat tema ‘Gaul With Islam’ tersebut.
Dengan mengkaji dan mendalami Islam secara kaffah, menurut Ust. Agus, remaja akan pandai bergaul dengan banyak orang. “Bila kita tahu banyak hal tentang Islam, itu bisa menjadi modal untuk mudah berinteraksi, memberikan jawaban atas permasalahan yang dialami remaja disekitar kita. Karena Islam menjelaskan segala hal. Sebaliknya kalau tidak dekat dengan Islam, justru akan sulit bergaul karena hanya tahu sedikit hal, jadi kuper.” tambahnya.
Sementara itu, bergaul dengan Islam, menurut Kang Farhan Akbar Muttaqi, Wartawan Media Umat Biro Jawa Barat, menjadi hal yang sangat mendesak bila melihat gempuran yang diberikan oleh media massa yang di miliki oleh para Kapitalis untuk merusak remaja.“ Bisa kita lihat hari ini, bila ada tayangan yang isinya menampilkan remaja, yang ditampilkan itu remaja yang sibuk dengan pacaran, geng-geng-an, dan sebagainya. Hampir tak ditemukan remaja yang ditampilkan taat dan soleh. Tentu bahaya bila remaja tak punya pegangan Islam” bebernya.
Adapun Kang Ihsan Tampubolon, pembicara lainnya, yang merupakan ketua LDS HTI Kabupaten Bandung, menyampaikan bahwa LDS HTI adalah wadah yang tepat bagi remaja untuk dapat bergaul dengan Islam secara kaaffah. Ia juga menjelaskan bahwa acara yang diselenggarakannya merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi remaja yang terjebak pada pola pergaulan bebas dan meninggalkan Islam.
Setelah para pembicara menyampaikan pengantarnya, terjadi tanya jawab yang hangat antara peserta dan pembicara. Beberapa peserta yang hadir menyampaikan keluh kesahnya tentang rintangan yang mereka hadapi untuk istiqamah bergaul dengan Islam.
Seperti apa yang dinyatakan oleh Nizar, salah seorang siswa SMP Kelas 3 yang merasa terserang penyakit TBC, alias Tekanan Batin Cinta. Dengan lingkungan yang dihadapinya, Ia mengaku kesulitan untuk menangkal penyakit tersebut. Adapula Wahyudin, Siswa Kelas 2 SMA yang mengaku kesulitan dalam mendakwahi rekan sebayanya yang memiliki banyak dalih untuk membenarkan aktivitas pacaran yang dilakukannya. Merespon beragam pertanyaan yang dilontarkan, para pembicara dengan santai dan penuh keakraban memberikan jawaban bagi para penanya. Acara akhirnya ditutup dengan penguatan komitmen peserta yang hadir untuk istiqamah bergaul dengan Islam selepas acara. [FA]