Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengeluarkan pernyataan keras setelah terjadi serangan bom di dekat sekolah yang mereka kelola di Suriah.
Kepala UNRWA, Filippo Grandi, mengatakan 18 orang, termasuk lima anak, tewas ketika bom dijatuhkan oleh tentara pemerintah Suriah di kota Muzeirib di Provinsi Deraa, di Suriah selatan, hari Selasa (18/02).
“Kami sangat terpukul dan marah dengan jatuhnya korban di Muzeirib,” kata Grandi.
“Semua pihak yang terlibat dalam konflik ini harus memastikan bahwa warga sipil dan semua fasilitas PBB harus dilindungi,” tambah Grandi.
Ia mengatakan pengeboman ini jelas menunjukkan pemerintah Suriah tidak menghormati nyawa warga sipil dan pada saat yang sama melanggar hukum internasional.
Konflik Suriah pecah sejak Maret 2011 ketika muncul aksi protes massal mendesak Presiden Bashar Assad untuk mundur di tengah gerakan prodemokrasi di Timur Tengah.
Krisis politik berubah menjadi pertempuran terbuka antara kekuatan oposisi dan tentara pemerintah yang menyebabkan ratusan ribu warga Suriah mengungsi, antara lain ke beberapa negara tetangga.
Di Suriah terdapat 540.000 pengungsi Palestina dan konflik di Suriah dalam beberapa tahun belakangan membuat kondisi mereka makin sulit. (bbc, 19/2/2014)