Dialog Remaja: “Inspiring Love”
HTI Press. Klaten. Tidak mau larut dalam bencana dampak hujan abu gunung kelud, Muslimah HTI DPD II Kab. Klaten khususnya Tim Lajnah Khoshosh Sekolah mengadakan acara dialog remaja dengan tema “Inspiring Love” (Ahad, 16/02/2014).
Acara ini menghadirkan Ustadzah Khoirunnisa, SE. Acara berlangsung di Aula Masjid Raya Kab. Klaten dan dihadiri 54 remaja muslimah dari berbagai kalangan SMP, SMK, SMA dan Mahasiswa se-Kab. Klaten.
Allahu Akbar‼ Allahu Akbar‼ petikan tabir menggema di Aula Masjid penuh dengan semangat. Para remaja semakin antusias tatkala mereka menyerukan yel..yel.. dan melihat tayangan multimedia.
Karena adanya salah pemenuhan naluri, menjadi biasa hal-hal pacaran bahkan gaul bebas dilakukan oleh para remaja kita. Apalagi pada bulan Pebruari seperti ini, dimana semua berbau pink dan identik dengan kasih sayang. Dan hal ini dijadikan ajang maksiat yang luar biasa besarnya, tegas Khoirunnisa. Seakan inilah bulan yang melegalkan maksiat atas nama Valentine Day.
Khoirunnisa menyampaikan bahwa perayaan Valentine Day yang katanya hari kasih sayang, bukanlah kasih sayang yang tulus melainkan kasih sayang penuh nafsu syahwat. Budaya barat sekuler yang memandang cinta sama dengan sex ini telah menjadi budaya yang diikuti para remaja. Sungguh memprihatinkan. Berbeda halnya dengan Islam, Islam memiliki aturan yang jelas khususnya dalam pergaulan, tidak diperkenankan ikhtilat & khalwat, tidak diperbolehkan berdua-duaan di tempat sepi maupun ramai, Laki-laki dan wanita harus menutup aurat, Laki-laki dan wanita wajib menjaga pandangan dan menjaga kehormatannya, tidak diperbolehkan wanita melakukan safar lebih dari sehari semalam tanpa disertai mahram.
Di sesi obrolan terakhirnya Khoirunnisa menyampaikan bahwa hari Valentine Day bertentangan dengan Islam dan seharusnya rasa kasih sayang itu dipenuhi bukan dengan sex tetapi cinta yang di dasari oleh ketaat pada Allah SWT. Di akhir penyampaiannya Khoirunnisa mengajak para remaja yang hadir agar tidak hanya membebek dalam pergaulan tetapi juga harus tahu apakah pergaulan dan budaya-budaya itu bertentangan dengan Islam atau tidak, maka kita sebagai seorang remaja hendaklah mencari ilmu agama. Supaya kita menjadi muslimah yang sholehah. Bukan remaja yang hanya membebek. []