Muslimah

HTI Press. Tegal. Komunitas MUSWI (Muslimah Smart With Islam) Tegal menyelenggarakan Training tentang pergaulan remaja dan Valentine Day dengan tema: “Remaja Dikepung Budaya Liberal, Budaya yang Melahirkan Kerusakan Dan Kemaksiatan” (Ahad, 09/02/2014). Acara bertempat di Ruang Serbaguna SMA Negeri 1 Pangkah dengan tema besar “Malapetaka Runtuhnya Cinta”.  Dihadiri 120 remaja yang merupakan siswi SMAN 1 Pangkah.  Ustadzah Dayanih, dari MHTI DPD 2 Kabupaten Tegal, hadir sebagai pembicara.

“Semua itu dilakukan atas nama cinta. Ini jelas bukan cinta melainkan pemuasan nafsu. Cinta itu fitrah, cinta itu putih, cinta itu murni. Namun sayangnya, banyak yang menodai kefitrahan cinta,” ungkap pembicara.

“Fakta Valentine’s Day tanggal 14 Februari di Inggris dikenal sebagai The National Impotence Day yang artinya pada hari itu bagi seluruh laki-laki dan perempuan dilarang untuk berhubungan seks. Sedangkan di Amerika Serikat Valentine’s Day dikenal sebagai The National Condom Week,” tambahnya. Ini menjadi fakta bahwa Valentine’s Day membuka pintu perzinahan.

“Mirisnya seorang muslim khususnya remaja muslim ikut merayakan Valentine’s Day yang jelas-jelas berasal dari budaya kafur. Ungkap pembicara kepada para peserta. Pembicara menyadur satu ayat dalam Al Qur’an, bahwa Allah SWT berfirman:

“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (TQS Al Baqarah (2): 120).

Jadi cinta sejati yang pertama yaitu cinta kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasulullah SAW, kemudian kepada orang tua dan keluarga, kemudian kepada harta benda. Maka kesimpulannya, cinta adalah fitrah yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya agar manusia bisa saling berkasih sayang. Perayaan Valentine adalah perayaan kaum kufur, maka haram bagi kita seorang muslim untuk ikut merayakannya. Dan sepatutnya remaja muslim harus berani untuk mengatakan “TIDAK” bila dihadapkan pada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Let’s Say NO to Valentine’s Day!!! []