(Program Qadha Mashalih HTI Malang Raya untuk Korban Erupsi Gunung Kelud)
HTI Press. Tim relawan (Qadha Mashalih) HTI Malang Raya menjalankan program pemulihan mental (mental recovery) di berbagai titik dengan berbagai bentuk acara. Mulai dari training, fun game dan pengajian. Di samping itu, turut memperbaiki sarana umum dan tetap menyalurkan logistik dari para donator.
Hari Kelima: Jalankan Mental Recovery
Tak terasa kegiatan tim relawan HTI Malang Raya sudah memasuki hari ke-5, Senin (17/2). Kegiatan semakin padat, namun relawan tidak merasa penat, justru semangat semakin meningkat. Aktivitas Kelud mulai sedikit menurun namun tim tetap siaga.
Dalam rangka pemulihan mental (mental recovery) anak-anak korban erupsi Kelud, tim relawan HTI Malang Raya menyelenggarakan training, Senin (17/2) pagi di Balai Kelurahan Nganglik. Seluruh peserta antusias mengikuti acara.
Tim juga tetap menyalurkan logistik pada pos-pos pengungsian bahu membahu dengan aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) dan penanggung jawab posko pengungsian. Pada saat bersamaan, para aktivis Muslimah HTI turut berinteraksi dengan anak-anak dan ibu-ibu di tempat pengungsian. Kegiatan ini diterima dengan baik.
Sore hari, tim juga diminta mengisi training dengan format dan audience yang berbeda, yaitu orang dewasa.
Hari Keenam: Mental Recovery Serentak di Tiga Tempat
Usai shalat Shubuh dan berkoordinasi, koordinator utama membagi tiga kelompok trainer untuk melaksanakan training besar-besaran di tiga tempat berbeda. Maliki dan tim meng-handle salah satu posko pengungsian di daerah Songgoriti. Ardi dan tim melaksanakan training di Ponpes Nurul Qolby. Sedangkan, Dias beserta tim mengadakan training di daerah Nganglik.
Seluruh peserta dari ketiga tempat merasakan suntikan semangat luar biasa sehingga mereka meminta diadakan training lagi.
Sore hari, tim diminta mengisi pengajian ba’da Maghrib dari Ponpes Nurul Qolby. Kini giliran Lukman Hakim yang ditugaskan. Alhamdulillah, dengan seizin Allah akhirnya kegiatan pengajian dapat berjalan lancar dan sukses.
Hari Ketujuh: Satu Fun Game dan Tiga Pengajian
Mendung tidak kunjung beranjak dari langit pagi Kota Batu, namun upaya menjalankan rencana tidak boleh berhenti. Kegiatan fun game telah direncanakan di tiga posko pengungsian, yaitu Kompleks SMAK, Tambuh Songgokerto, dan Ngantang. Setelah mengkonfirmasi pada panitia setempat, ternyata kegiatan hanya dapat dilaksanakan di salah satu posko karena sebagian besar pengungsi di SMAK dan Tambuh Songgokerto telah kembali ke kediaman masing-masing.
Pembatalan kegiatan tidak menyurutkan semangat para relawan untuk terus membantu korban erupsi. Kegiatan difokuskan pada wilayah Ngantang, dengan pertimbangan kritisnya wilayah tersebut karena terputusnya aliran listrik, lumpuhnya sarana transportasi dan parahnya paparan erupsi abu vulkanik Gunung Kelud.
Hujan deras dan angin kencang mulai mengguyur sejak Zuhur. Ba’da Ashar berjamaah, tim melanjutkan kegiatan. Pukul 16.00 WIB pengajian dilaksanakan di dua titik wilayah Songgoriti. Yakni di aula salah satu hotel dan di BLPP Songgoriti. Seluruh peserta sangat antusias dan bersemangat.
Pada malam hari, pengajian kembali dilaksanakan di Balai Desa Gunungsari. Peserta berkurang karena beberapa pengungsi telah meninggalkan posko selain itu beberapa pengungsi juga menyebar di beberapa rumah warga. Walau demikian, acara tetap berlangsung dengan hikmat.
Hari Kedelapan: Perbaiki Sarana Umum
Hari ini aktifitas Gunung Kelud semakin mereda, sehingga sebagian besar pengungsi kembali menuju ke rumahnya masing-masing. Kegiatan para relawan terfokus ke Posko Ngantang tepatnya di Masjid Nur Iman, Dusun Ngramban, Desa Bantur, Kecamatan Ngantang yang mendapat dampak yang sangat parah.
Sepanjang perjalanan ke lokasi kejadian, seluruh sawah di tepian sungai tertutup oleh lahar dingin, terjadi longsor di beberapa titik, dan kediaman warga rusak parah akibat tidak kuat menahan beban abu vulkanik yang menumpuk di atap dan sekitar rumah.
Tim yang terjun ke lapangan dibantu warga memperbaiki sarana umum seperti masjid, jalan umum dan rumah-rumah warga yang roboh. Bantuan logistik terus berdatangan dan didistribusikan ke wilayah Pujon dan Bantur.[] Farhadz Fadhillah Sandi/Joy