HTI Press. Dalam cuaca gerimis dan mendung yang menggantung di langit Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014 tepat pukul 10.26 WIB team LF HTI DPD-1 DKI Jakarta yang terdiri dari Ust. Ali akbar, Ust. Hudallah, Ust. Ibnu Syarif dan Ust. Akbar yang dipimpin ketua HTI DPD-1 DKI Jakarta Ust.Tisna As Syirbuni diterima Bpk. Bambang W di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta yang beralamat di Jl. Kebon Sirih, sekertariat DPRD Blok H Lt. 14 ditemani dua stafnya yakni Bpk. Edy Junaedi dan Bpk. Danang Susanto.
Pada kesempatan itu, Ust. Tisna As Syirbuni memperkenalkan satu persatu anggota tim yang menyertai beliau serta memperkenalkan tentang HTI dan menjelaskan kiprahnya dalam membantu penanggulangan bencana baik dalam hal tanggap darurat yang berupa penyaluran bantuan berupa kebutuhan-kebutuhan materi para korban bencana maupun bantuan berupa mental recovery di berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti Aceh, Jakarta, dll. Tapi sayangnya kegiatan tersebut kurang terekspose oleh media masa karena memang kerap kali posko-posko yang didirikan akan terpencil. Dalam melaksanakan program mental recovery ini, HTI memiliki SDM yang cukup mulai dari para Ustad dan Habaib, sehingga para korban bencana bisa menerima semua ketentuan Allah SWT dan bisa mengambil pelajaran dari musibah yang mereka derita. Selanjut Ust. Tisna Wiganda menawarkan kepada Bpk. Bambang W kerjasama untuk membantu para korban bencana dengan program mental recovery.
Tawaran tersebut disambut dengan gembira oleh Bpk. Bambang W dan beliau berterima kasih ternyata banyak ormas-ormas yang peduli terhadap korban bencana termasuk HTI DPD-1 DKI JAKARTA. Di samping itu beliau menjelaskan , bahwa belum lama ini sudah terbentuk Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat. Beliau berharap, agar HTI pun bisa ikut bergabung sehingga bisa mengambil bagian dalam rangka mental recovery para korban. Beliaupun menambahkan saat ini BPBD Provinsi DKI Jakarta baru bisa menangani 59 kelurahan yang terkategori rawan bencana daerah kuning-merah, sedangkan 67 kelurahan belum terjangkau karena kekurangan SDM. Beliau menambahkan, kalau para psikolog memang sudah banyak yang membantu tetapi dari kalangan para Ustad yang masih kurang. Sementara Bpk. Edy Junaedi menambahkan, yang perlu juga diperhatikan terhadap korban bencana adalah masalah pendidikan anak-anak mereka juga keamanan harta mereka. Kebanyakan orang hanya fokus pada masalah tanggap darurat tapi lupa masalah mental recovery padahal sebagian besar korbannya adalah muslim. Beliau pun minta, agar HTI bisa menjelaskan kepada masyarkat tentang masalah pencegahan seperti bagaimana masyarakat peduli tentang sampah, tanaman, dll sesuai syariat Islam.
Ust. Tisna As Syirbuni menanggapinya dengan antusias, bahwa dalam syariat Islam memang ada penjelasan bagaimana seharusnya masalah ini ditangani dengan baik oleh pemerintah, seperti bagaimana melakukan normalisasi waduk, penangan sampah, dll. Dan Ust. Ali akbar menambahkan, seyogyanya penanganan sampah jangan diserahkan ke pihak swasta yang hanya berorientasi kepada bisnis tapi ditangani langsung oleh pemerintah sebagai wujud nyata pelayanan terhadap masyarakat. Perlu juga adanya ketegasan dari pemerintah terhadap mereka yang melanggar diberikan sangsi yang tegas sehingga memberikan efek jera.
Menurut Bpk. Bambang W yang baru empat bulan memimpin BPBD provinsi Jakarta, bahwa fasilitas tempat sampah baik yang berbahan plastik maupun stenlis steel tapi sering hilang karena diambil oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Pada tahun 2014 ini peran swasta mulai diambil alih oleh pemerintah. Selanjutnya beliau berjanji akan mengundang HTI untuk hadir di Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB). Bpk. Danang Susanto menambahkan, di Jakarta itu serba salah kalau musim penghujan kebanjiran dan musim kemarau kebakaran dengan frekuensi yang cukup tinggi. Hal ini tidak saja mengkuatirkan masyarakat saja, tapi kami pun di BPBD provinsi Jakarta selalu was-was.
Di akhir acara, delegasi DPD 1 HTI DKI JAKARTA dan BPBD Provinsi DKI Jakarta Saling bertukar cinderamata dan berfoto bersama di hadapan kantor BPBD Provinsi DKI Jakarta.[]