“Gaul Bebas Makin Liar, Masih Berharap Demokrasi Selamatkan Generasi?”

HTI Press. Yogyakarta. Tahun demi tahun terus berganti, realitas rusak masih menjangkiti generasi. Demokrasi yang menyuburkan kebebasan berperilaku meyuburkan gaul bebas tanpa batas, masihkah kita berharap pada demokrasi?

Kalimat pengantar yang berujung pertanyaan ini disampaikan oleh Dzakiyah dan Rahmah sebagai MC pada acara Talk Show (22/02/2014), yang bertempat di koridor utara Masjid Kampus UGM. Agenda ini merupakan Pengajian Umum Spesial yang rutin dilaksanakan setiap Sabtu pagi. Menghadirkan 2 pembicara yakni Ir. Ervia Yudiati, M. Sc. (Dosen Universitas Diponegoro, mahasiswi program doktoral UGM) dan Anisah Rahmawati, S. Kep., Ners (Lajnah Kontak Intelektual MHTI). Dipandu oleh moderator Yohanna Anisah Indriyani, S.P, alumni terbaik Fakultas Pertanian UGM tahun 2013.

Ervia menyampaikan begitu banyak fakta yang menggambarkan bahwa generasi saat ini benar-benar rusak. Data berbagai survey dan di media pun bisa kita lihat berita adanya pesta seks yang dilakukan sejumlah pelajar, pembunuhan dan bunuh diri yang diduga dilatarbelakangi persoalan cinta, serta fakta-fakta lainnya seputar kebobrokan akibat pergaulan bebas. Belum lagi angka HIV dan aborsi setiap tahunnya meningkat. Realitas ini menunjukkan bahwa generasi kita benar-benar rusak.

Melihat fenomena gaul bebas yang merebak di berbagai daerah termasuk di kota pelajar Yogyakarta, pembicara kedua, Anisah, menganalisis sejumlah faktor yang menjadi pemicunya, yakni faktor ekonomi, gaya hidup, pereduksian peran agama, masyarakat cuek, dan pemerintah yang tidak tegas. Sistem juga mendorong orang untuk melakukan gaul bebas yakni corak hidup sekuler kapitalistik yang memisahkan agama dari pengaturan kehidupan dan mengedepankan keuntungan yang dipelihara dalam sistem demokrasi.

Anisah kemudian menjelaskan bahwa dalam Sistem Islam, generasi yang dihasilkan adalah generasi yang unggul, dengan sistem nilai yang ditegakkan  memuliakan manusia. Terdapat pengaturan seperti menundukan pandangan baik laki-laki maupun perempuan, memerintahkan perempuan untuk menutup auratnya, memakai jilbab di kehidupan umum, memisahkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan di kehidupan khusus, tidak mendekati perbuata zina. Dalam Islam pemerintah pun akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya dengan menjamin aktivitas ekonomi bagi rakyatnya dan menerapkan aturan sanksi yang tegas bagi pelaku maskiat, dan semua itu bisa terwujud dengan penerapan Syariat Islam dalam bingkai Khilafah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*