Mudzakaroh Muballighaat: “Hukum Islam Seputar Pemilu”

HTI Press. Makassar. Bertempat di Sekretariat DPD 1 Muslimah Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan, berlangsung acara yang mempertemukan para Muballighaat se-Makassar yang di kemas dalam agenda Mudzakaroh Muballighaat dengan tema “Hukum Islam Seputar Pemilu” (Sabtu, 01/03/2014).

Menghadirkan dua Nara Sumber, Hj. Nurannisa SH.MH  (Dosen tetap Perguruan Tinggi Negeri Fakultas Hukum Univ. Lambung Mangkurat, Banjarmasin)) yang membawakan materi seputar “Demokrasi Sistem Kufur“. Dalam paparannya, Nurannisa menjelaskan bahwa secara asas demokrasi sangat bertentangan dengan Islam. Demokrasi menjadikan manusia sebagai pembuat hukum yang disisi lain Islam mewajibkan manusia hanya terikat pada Syariat Islam yang berasal dari Allah SWT. Demokrasi terbukti melanggengkan penjajahan melalui legalisasi Undang-Undang yang memancarkan nilai-nilai kebebasan yang rusak, seperti kebebasan kepemilikan yang melanggengkan penguasaan SDA oleh asing, kebebasan berprilaku yang merusak moral bangsa dengan maraknya seks bebas juga kebebasan lainnya yang makin membawa keterpurukan di bangsa ini.

Nara Sumber ke dua, Indo Etung, S.E (Ketua Lajnah Khusus Muballighaat MHTI Sulawesi Selatan) menjelaskan bagaimana menetapkan pemilihan kepemimpinan dalam pandangan Syariat Islam serta membongkar fakta-fakta berkaitan dengan penerapan demokrasi yang tidak membawa perubahan dan justru kebebasan-kebebasan yang ditawarkan demokrasi telah menjadi racun bagi seluruh umat manusia dan umat islam pada khususnya. Indo Etung pun menegaskan bahwa negara ini memerlukan perubahan mendasar dengan penegakan Syariat Islam secara kaffah dalam naungan Daulah Khilafah, bukan sekedar mengganti pemimpin-pemimpin negara ini yang terbukti lebih mementingkan kapitalis (pemodal) yang efeknya melahirkan hukum-hukum yang gagal mengayomi rakyat .

Para muballighaat yang hadir dari berbagai Majelis Taklim dan Ormas Islam diantaranya MT AL-IKHLAS, PDA Makassar, Aisiyyah dll terlihat sangat antusias untuk mengikuti dan mendengarkan pemaparan dari kedua pemateri. Acara yang mengangkat tema yang cukup popular menjelang Pemilihan Umum pada 9 April mendatang bukan merupakan upaya untuk mengkampanyekan Partai tertentu yang terlibat dalam pemilu, melainkan merupakan bagian dari kerja keras MHTI untuk memberi pemahaman Islam yang benar berkaitan dengan pesta demokrasi empat tahunan tersebut. Diharapkan dengan acara ini, para Mubhalighaat yang merupakan bagian komponen umat Islam yang senantiasa melakukan aktivitas dakwah Islam dapat menjadi corong utama yang mendakwahkan Islam yang benar sesuai dengan tuntunan Al- qur’an dan As Sunnah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*