Aksi Panggung Politik Mahasiswi Kendari

HTI Press. Kendari. Jum’at (07/03/2014) Kampanye Politik Islam 2014 digelar dengan tema “Untuk Indonesia Lebih Baik, Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah”. Aksi Panggung Politik Mahasiswi yang dihadiri dari berbagai kampus di kota Kendari ini dibuka dengan Opening Speech dari Akademisi, St. Nur Isnian, S.P, MSc (dosen Fakultas Pertanian UHO). Beliau memberikan penjelasan sebab diadakannya Kampanye Politik Islam 2014 yang juga digelar diberbagai kota diseluruh Indonesia. Fakta memperlihatkan dikalangan mahasiswi maupun pergerakannya sangat jarang menyuarakan yang benar, sementara fakta terus mencuat memperlihatkan kerusakan yang terjadi di Indonesia.

Juwita aktivis BKLDM Keakhwatan UHO dalam orasi pertama mengatakan, bahwa secara realitas demokrasi bukanlah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Faktanya yang ada justru negara korporasi yang terbentuk dari simbiosis mutualisme elit politik dan pemilik modal yang merugikan rakyat.

Orasi kedua dilanjutkan oleh Sahkra, seorang aktivis BEM dari Universitas Muhammadiyah Kendari. Sahkra menjelaskan bagaimana sistem demokrasi juga merampas hak politik pemuda. Dalam sistem demokrasi hak politik itu hanya untuk kekuasaan kaum elit, kaum pemuda hanya dijadikan sebagai ajang mencari suara. Anggapan yang salah besar adalah ketika seseorang menjadikan demokrasi sebagai jalan perubahan. Yang benar demokrasi adalah jalan yang salah untuk menjadikan Indonesia lebih baik, karena fakta telah membuktikan dengan kerusakan dan kemerosotan Indonesia.

Orator ketiga Lusia Sari, aktivis kampus Bina Husada Kendari menuturkan bagaimana dalam pemerintahan Khilafah menjamin peran politik pemuda, menjadikan potensi pemuda terberdayakan dalam segala bidang. Tidak seperti dalam demokrasi yang menjadikan pemuda hanya seperti mesin pencetak uang. Lusia juga menegaskan bahwa semestinya saat ini peran politik pemuda adalah tuntutan tegaknya Khilafah. Sebagaimana juga ditegaskan oleh orator keempat Fitriyani Thamrin, seorang aktivis HMPS Pendidikan Kimia UHO, bahwa demokrasi yang rusak dan merusak ini haruslah ditinggalkan. Ganti dengan sistem yang datangnya dari Tuhan pencipta alam Allah SWT, yaitu Sistem Islam yang diterapkan dalam negara Khilafah Islamiyah.

Di akhir acara para orator dan peserta kampanye menandatangani pernyataan sikap “Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah Untuk Indonesia Lebih Baik”.  Beberapa peserta yang merupakan aktivis dari berbagai kampus di Kendari yang sempat diwawancarai menyatakan sikap. Salah satunya Siti Wahyuni (aktivis HMJ STAIN Kendari) menyatakan bahwa demokrasi yang dikatakan memiliki pilar kebebasan justru merenggut hak-hak politik pemuda, banyak elit politik hanya memanfaatkan suara pemuda untuk mengeksiskan kekuasaan mereka. Satu-satunya jalan yang benar untuk mewujudkan generasi pemuda yang cemerlang dan peradaban yang gemilang hanyalah dengan Khilafah. Mereka juga menyatakan diri siap bergabung dengan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia dan berjuang bersama dalam penegakkan Khilafah Islamiyah. Kampanye ini diliput oleh beberapa media Sultra, salah satunya adalah Kompas TV yang telah menayangkannya sesaat setelah acara berlangsung. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*