BANJARMASIN – Ada yang manarik dalam Kampanye Politik Islam 2014 yang diadakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia di halaman depan Taman Budaya, Kalimantan Selatan, Jumat (14/03). Di Panggung Politik Mahasiswa tersebut, mereka menyerukan untuk meninggalkan Demokrasi dan menegakkan Khilafah untuk Indonesia yang lebih baik, padahal pada lusa, Minggu (16/03), kampanye terbuka akan digelar oleh partai politik peserta Pemilu untuk pemilihan anggota dewan kota/kabupaten, provinsi dan DPR RI.
Aksi mereka bukan hanya orasi di atas panggung, melainkan juga memberikan selebaran ke pengguna jalan Hasan Basri, Banjarmasin, sambil membentangkan beberapa spanduk bertulisan Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah.
Dalam selebaran disebutkan alasan mengapa demokrasi harus ditinggalkan, yaitu karena politik dalam sistem demokrasi mereka anggap indentik dengan kedaulatan yang berada di tangan rakyat, pada faktanya tidak pernah benar-benar terealisasi. “Suara rakyat hanya diperhitungkan saat pesta demokrasi. Rakyat hanya memilih para wakil rakyat mereka yang sudah disaring oleh Parpol. Artinya, bukan orang pilihan murni rakyat itu sendiri,” demikian yang tertulis dalam seruan tersebut.
Sementara Khilafah, menurut mereka, adalah model kepemimpinan terbaik yang akan menyatukan agama dan kekuasaan, sehingga kemuliaan politik Islam mampu menyentuh seluruh lapisan umat, bukan hanya kaum muslimin, namun juga non muslimin. (sbx/Radar Banjarmasin)