Peran Perempuan dalam Membangun Peradaban Islam
HTI Press. Sungguh memprihatinkan sekali kondisi perempuan khususnya keluarga muslim saat ini. Fakta membuktikan banyaknya perempuan bekerja karena kebutuhan ekonomi yang mencekik keluarga yang berdampak ibu rela membunuh anak kandungnya sendiri, sangat ironis sekali. Selain itu peran perempuan dalam mengubah kondisi generasi pun masih belum optimal, bahkan lebih banyak aktivitasnya memfokuskan pada karir semata sehingga mengabaikan peran penting dalam keluarga dan umat.
Berangkat dari fenomena dan kondisi inilah Muslimah HTI Kota Yogyakarta menggelar Forum Pengajian Keluarga Sakinah tiap 2 bulan sekali. Untuk agenda kali ini bertempat di Masjid Diponegoro Balai Kota Yogyakarta, Ahad (16/3/2014) pukul 08.30 s.d 11.30 WIB. Peran Perempuan Dalam Membangun Peradaban Islam merupakan tema yang akan diurai oleh dua pembicara yaitu, Ustadzah Lies Arifah, M.Pd (DPD I MHTI DIY) dan Ustadzah dr.Himmah Latifah (aktivis MHTI).
Acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Ibu Reni Dwi Astuti, M.T. (Ketua MHTI Kota Yogyakarta). Beliau menyampaikan tujuan dari diselenggarakannya acara ini agar masyarakat semakin sadar khususnya perempuan akan perannya.
“Perempuan harus menyadari dirinya sebagai sosok yang dapat memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban,” jelasnya di hadapan ibu-ibu pengurus dan penggerak majelis-majelis taklim kota Yogyakarta.
Dilanjutkan pemaparan materi pertama disampaikan Ustadzah dr. Himmah Latifah (Aktivis MHTI). Beliau semakin memperjelas akan kondisi perempuan, khususnya keluarga muslim saat ini yang sangat jauh dari Islam.
Ustadzah Lies Arifah, M.Pd dalam pemaparan materinya menjelaskan bagaimana Islam memposisikan perempuan sebagai sosok yang dapat memberikan kontribusi besar dalam membangun sebuah peradaban. Islam mengajarkan bahwa kekuatan dan kemandirian harus dilandaskan oleh ilmu dan iman. Keduanya harus berjalan seimbang, posisi sebagai ummu wa robbatul bait (ibu dan manajer rumah tangga) dan madrasatul ula (Ibu dan sekolah pertama bagi generasinya).
Acara semakin bertambah hangat dan menarik dengan adanya keterlibatan peserta dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan. Di antaranya seputar fakta dan fenomena yang ada saat ini. []