Efek Jokowi Nyapres, Pengamat Ekonomi: “Jokowi tidak Membawa Indonesia Lebih Baik”

HTI Press. Depok- Penetapan Jokowi menjadi Capres, Menurut Pengamat Ekonomi Muhammad Ishak tidak akan membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Sebab selama ini eforia terhadap Jokowi masih berada fase harapan dan belum pada fase penilaian.

“Dalam masa kerja Jokowi di Solo dan di DKI Jakarta kesejahteraan penduduk tidak banyak berubah,” Jelasnya pada Mediaumat, Jumat (21/3) Depok.

Ishak pun menerangkan, penguatan rupiah pasca penetapan Jokowi sebagai Capres PDIP merupakan dampak meningkatnya investasi pasar modal, namun yang patut dicatat bahwa reaksi itu bersifat spekulatif dan dipengaruhi oleh banyak faktor bukan saja masalah politik yang sangat dinamis.

“Terbukti dalam beberapa hari terakhir, efek Jokowi melemah dengan aksi ambil untung yang dilakukan sebagian investor.  Dengan demikian, penguatan tersebut sangat prematur karena tidak didasarkan pada membaiknya kondisi fundamental ekonomi Indonesia,” terangnya.

Untuk mengukur kekuatan ekonomi suatu Negara, menurut Ishak, harus dilihat dari berberbagai sektor terutama Industri manufaktur dan pertanian yang tidak bergantung pada impor. Memiliki mata uang yang stabil dan inflasi rendah dan tentu saja kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan sangat membaik. “Celakanya indikator-indikator Indonesia sangat Jeblok,” paparnya

Perubahan ekonomi di Indonesia, lanjut Ishak, sangat ditentukan oleh sistem ekonomi dan politiknya bukan saja tergantung pada kekuatan personal pemimpinannya. “Selama ini tidak ada opini dari partai politik yang bertarung, yang ingin mengubah sistem ekonomi negara ini termasuk PDIP,” pungkasnya

Dengan demikian, siapapun yang berkuasa sistem ekonomi kapitalisme masih akan tetap mencengkram. Padahal sistem tersebut terbukti gagal dalam mensejahterahkan umat manusia.[] (mediaumat.com 21032014)