Aksi protes yang dilakukan oleh para mahasiswa di salah satu universitas Aljazair, yang mengecam pendistribusian Al-Qur’an bersampul artis setengah telanjang oleh pemerintah kota pada mereka, direspon oleh pemerintah dengan disitanya 1.200 Al-Qur’an yang berbau pelecehan ini.
Sementara hasil dari investigasi yang dilakukan oleh polisi provinsi Tlemcen, kota yang terletak di Aljazair bagian barat, ditemukan sekitar 1.200 Al-Qur’an baru yang bersampul artis-artis Arab, seperti Elissa, Haifa Wehbe, Nancy Ajram dan Elham Shahine, dijual di toko-toko dan toko buku yang tersebar di provinsi ini, kata sumber kepolisian.
Masih menurut sumber di atas: “Penyelidikan yang dipimpin polisi telah mengidentifikasi sumber dari pelecehan terhadap Al-Qur’an ini, yaitu sebuah perusahaan penerbitan “Dar Nasyr” yang berada di provinsi Tipaza (100 km sebelah barat dari ibukota Aljazair), yang saat ini tengah dilakukan penyelidikan terhadap pemiliknya,” menurut kantor berita Anatolia.
Beberapa hari sebelumnya, pemerintah kota di provinsi Tlemcen, menyumbang sejumlah Al-Qur’an pada para mahasiswa saat ajang kompetisi yang diselenggarakan bertepatan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Namun para mahasiswa dikejutkan dengan sampul Al-Qur’an yang mereka terima, sebab pada sampul dalam Al-Qur’an ini berisi foto-foto artis Lebanon, Elissa, Haifa Wehbe dan Nancy Ajram. Sehingga ini memicu gelombang kemarahan di antara mereka, dan mereka pun melakukan aksi damai di dalam lingkungan kampus, mengecam apa yang mereka sebut sebagai “penodaan Al-Qur’an”. (islammemo.cc, 21/3/2014).