Pasukan keamanan Mesir memindahkan 44 anak-anak dari 165 anak-anak yang dipenjara Alexandria ke pusat penahanan di Kairo yang dikenal oleh narapidana sebagai “Kamp Penyiksaan” di Tora.
Anak-anak itu, yang semuanya adalah siswa sekolah yang berusia antara 12-15 tahun, telah dideportasi secara paksa dari Pusat penahanan Al-Deka di Alexandria ke pusat Ekabia di Penjara Tora. Penjara ini merupakan pusat hukuman yang dijuluki “kamp penyiksaan “, karena prevalensi fisik dan penyiksaan psikologis yang biasanya diderita oleh narapidana di bawah umur.
Pasukan polisi menyerang keluarga anak-anak itu dengan gas air mata dan tembakan ketika mereka melakukan protes di depan pusat penahanan Alexandria. Polisi juga menangkap mereka yang berusaha memfilmkan serangan.
Menurut keluarga tahanan, anak-anak itu menolak deportasi dan telah dipindahkan secara paksa ke truk penjara. Orang tua yang mendengar pemukulan dan penyiksaan terhadap anak-anak mereka diminta memaksa anak-anak itu untuk pindah ke tempat baru.
Seorang juru bicara dari Aliansi Anti-Coup di Alexandria mengatakan dalam pernyataan pers: “Pasukan Keamanan menangani secara brutal kerabat anak-anak dan memukul anak-anak itu dengan tongkat dan menembakkan gas air mata di dalam pusat penahanan. Sejumlah anak-anak menderita patah tulang dan luka serius akibat tindakan deportasi dengan kekerasan itu. ”
Sumber : Middle East Monitor/17/3/2014