300 Intelektual Muslimah Se-Kota Makassar Serukan Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah untuk Indonesia Lebih Baik
HTI Press. Makassar. Jum’at, 21 Maret 2014 tepat di bawah Fly Over sekitar 300 intelektual muslimah dari berbagai kampus se-kota Makassar berkumpul menyerukan untuk “Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah untuk Indonesia Lebih Baik”. Aksi Panggung Politik Mahasiswi yang digelar oleh Muslimah HTI Chapter Kampus Sulsel ini merupakan arus balik dari eforia demokrasi yang melemahkan bangsa ini.
Hadir sebagai Keynote Speaker DR. Andi Detti Yunianti, S.Hut, M.Hut. Beliau memaparkan kondisi Indonesia yang kaya raya dan masih saja terpuruk dengan multikrisis. Karenanya beliau menyerukan kepada muslimah dan generasi muda untuk tinggalkan demokrasi dan menggantinya dengan Syariah dan Khilafah.
Siti Arafah, S.S menjadi pembuka orasi dengan mengangkat tema “Carut Marutnya Demokrasi”. Orator mengajak para intelektual muslimah menolak sistem Demokrasi yang telah mengorbankan rakyat negeri ini dalam derita yang tidak berkesudahan. Diselipi pembacaan puisi yang menarik perhatian para jurnalis, dengan lantang disuarakan pula untuk menolak demokrasi.
Sementara Indah Yuliarti, S.Pd dalam orasi kedua dengan judul “Demokrasi Perampok Politik Pemuda” menjelaskan bahwa Indonesia memiliki jumlah pemuda yang cukup besar yaitu 40.8 juta atau 40% dari total jumlah pemilih. Artinya sangat besar pula peran politik pemuda dalam mempengaruhi arus pergerakan perubahan negeri ini. Suara komunitas pemuda yang besar menjadi sasaran berharga dalam demokrasi. Dengan mekanisme seperti itu, sejatinya demokrasi telah merampok peran politik pemuda. Pemuda hanya dijadikan sasaran empuk dalam menjaring suara. Demokrasi telah merampok hak politik para pemuda dan telah membajak potensi pemuda Indonesia.
“Jangan pertaruhkan masa depan kita dengan sistem rusak dan merusak ini!” tegas Indah.
Dilanjutkan orasi ke 3 dibawakan oleh Atiyah dengan judul “Syariah dan Khilafah Menuju Perubahan Indonesia Lebih Baik” dan ditutup orasi ke 4 oleh Kurnia Salama, A.md dengan tema “Seruan Mahasiswa bergabung dalam Perjuangan MHTI”. Para orator menjelaskan dalam orasinya mengenai kemuliaan Islam. Islam adalah sebuah agama sekaligus ideologi. Artinya, Isam tidak hanya mengatur urusan spiritual saja, namun juga mengatur urusan kehidupan manusia di dunia ini. Betapa mulia politik Islam jika diimplementasikan dalam Negara Khilafah. Politik Islam yang bermakna pengaturan urusan rakyat, berarti mewajibkan penguasa negeri ini untuk menjamin kehidupan rakyat, baik kebutuhan pokok masyarakat seperti kesehatan, keamanan, dan pendidikan semua dipenuhi dengan dan berkualitas.
Di akhir orasi para orator menyeru intelektual muslimah untuk bersama-sama memperjuangkan Syariah dan Khilafah sesuai metode kenabian sebagaimana telah dicontohkan Rasul saw dalam mendirikan Negara Islam di Madinah.
Acara diakhiri dengan penandatangan spanduk “Tinggalkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah untuk Indonesia Lebih Baik” yang diwakili oleh peserta aksi dari berbagai kampus di Makassar. []