Mahasiswi Muslimah Surakarta Satukan Sikap untuk Tinggalkan Demokrasi Rusak dan Merusak, Ganti dengan Khilafah

HTI Press. Surakarta. Tidak kurang dari 30 mahasiswi muslimah dari berbagai kampus di Soloraya, di antaranya UNS, UMS, UNIVET Bantara, IAIN, ISI, serta UNWIDA berkumpul besama di depan kampus IAIN Surakarta satukan sikap untuk “Tinggalkan Demokrasi yang Rusak dan Merusak, Ganti dengan Khilafah”,  Selasa (18/3).

Meski hujan gerimis sempat mewarnai jalannya aksi Panggung Politik Mahasiswi Muslimah yang digelar oleh DPD II MHTI Surakarta ini, namun tidak menyurutkan semangat para peserta maupun para pemburu berita. Aksi diawali dengan opening speech oleh Desy Lisnayanti, MPd. dan dilanjutkan dengan 4 orasi mahasiswa yang ditutup dengan pembacaan puisi bertema kebobrokan demokrasi.

Tidak hanya itu, dalam aksi  dilakukan pula penggalangan tanda tangan dan penyebaran flyer kepada civitas akademika IAIN Surakarta maupun insan media. Menurut Nawang Ratri Anggraini (Ketua DPD II MHTI Kota Surakarta), seruan politik intelektual muslimah ini ditujukan khususnya kepada para intelektual yang saat ini cenderung mengalami penurunan kesadaran politik. Sehingga banyak di antara mereka bersikap apatis terhadap problematika yang ditimbulkan oleh sistem Demokrasi. Di sisi lain, mahasiswa sebagai intelektual muda sejatinya memiliki obyektifitas berfikir, idealisme, semangat dan komitmen tinggi untuk berkontribusi positif dalam perbaikan kondisi masyarakat.

Sementara itu koordinator aksi Tyas Windi Alvita (mahasiswa UNS) menyatakan aksi ini bertujuan untuk menyeru para intelektual muslimah agar dapat memperbaiki bangsa ini. Namun Tyas menambahkan, untuk memperbaiki kondisi bangsa saat ini bukan hanya dengan perubahan birokrasi namun juga dengan mengganti sistem. “Dan Khilafahlah, sistem yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik,” tegasnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*