Muslimah HTI Jalin Ukhuwah dengan Dekan Fakultas Kedokteran UII

HTI Press. Yogyakarta. Dalam rangka menjalin komunikasi dengan elemen umat di antaranya kalangan intelektual, Lajnah Kontak Intelektual (LKI) Muslimah HTI DIY melakukan audiensi ke Fakultas Kedokteran UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta, Jum’at (21/3). Delegasi Muslimah HTI yang diwakili oleh S.R. Ramadhanie, ST dan Sinta Rahmawati, S.Farm.,Apt. diterima secara langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes. Diskusi yang berlangsung singkat, namun akrab dan hangat tersebut bertempat di ruang Dekan FK UII.

Dalam kesempatan tersebut, Ramadhanie menyampaikan selayang pandang Muslimah HTI, kemudian ditambahkan oleh Sinta, yang mengenalkan profil LKI serta divisi-divisi lainnya seperti divisi kontak sekolah, mahasiswa dan aktivis, muballighah, bahkan pengusaha.

“HTI adalah gerakan dakwah dalam rangka melanjutkan kehidupan Islam di tengah umat. Maksud kunjungan Muslimah HTI tentu ingin menyamakan persepsi tentang kerinduan umat Muslim akan peradaban Islam, dan berharap dari silah ukhuwah yang terjalin, kelak akan mampu membangun frame yang sama tentang Islam, antara kami dengan para intelektual,” papar Sinta.

Sinta juga menyampaikan bahwa LKI secara intensif melakukan kunjungan demi kunjungan kepada para intelektual, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan, baik skala regional maupun nasional. Seperti JICMI dan diskusi Intelektual, atau pengajian rutin yang diperuntukkan khusus bagi kalangan intelektual, meliputi ibu-ibu dosen maupun mahasiswi pascasarjana.

Ramadhanie pun menawarkan proposal Kajian Islam Sistem Kehidupan kepada dr. Isnatin. Forum tersebut nantinya akan memberikan sesuatu yang berbeda karena setiap pembahasannya akan dibalut dengan sentuhan intelektualitas. Untuk para mahasiswi muslimah, Muslimah HTI pun menawarkan kajian pendampingan program asistensi agama Islam.

Merespon pernyataan yang disampaikan delegasi Muslimah HTI, dr. Isnatin mengatakan bahwa umat Islam saat ini terdiri dari beragam gerakan dan kelompok dakwah, di UII sendiri juga beragam, “Ada HTI, banyak, ada Salafi juga. Namun selama mereka masih berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan tidak saling menyesatkan, maka keberadaannya tidak menjadi masalah, sehingga saya pun menghargai pemikiran dan pendapat dari HTI,” ungkap dr. Isnatin.

Pada akhir diskusi, delegasi MHTI memberikan souvenir berupa Majalah Al-Waie, CD Reportase JICMI, dan Buletin Al-Islam kepada dr. Isnatin. Harapannya, melalui pertemuan awal yang singkat tersebut ke depannya komunikasi dan diskusi Islam intensif akan terjalin.[]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*