Berbahagialah Wahai Para Ibu
Berbahagialah para ibu dalam Islam karena Allah mengganjar mereka dengan kemuliaan. Diriwayatkan bahwa Jahimah As Salami mohon izin pada Rasulullah untuk berjihad. Rasulullah bertanya apakah ia masih memiliki ibu. Saat beliau tahu ia meninggalkan seorang ibu bila pergi berjihad, beliau menyuruhnya kembali seraya bersabda: ”Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya , karena surga ada di bawah telapak kakinya.” (HR Thabrani, An Nasa’I dengan sanad dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. Ia bertanya,” Wahai Rasulullah siapakah orang yang pertama kali harus aku hormati?” Rasulullah saw menjawab :“Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi:”Lalu siapa?” Rasulullah saw menjawab: “Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi: “Lalu siapa?” Rasulullah saw menjawab :”Ibumu.” Sekali lagi laki-laki itu bertanya: “Lalu siapa?” Baru Rasulullah saw menjawab : “Ayahmu.” (Muttafaq ‘alaih)
Pahala yang begitu besar sampai dijadikan surga di bawah telapak kakinya, tentu hanya diberikan karena besarnya amanah yang harus dipertanggungjawabkan ibu. Tidak hanya sekedar mengandung dan melahirkan, ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Ialah yang memiliki fungsi mendidik generasi calon pemimpin khairu ummah, umat terbaik yang dijanjikan Allah. Di belakang pahlawan besar kaum muslimin sepanjang sejarah kegemilangannya, ada para ibu yang tangguh.
Lantas bagaimana dengan para ibu sekarang? Peranmu wahai Ibu, adalah harapan yang didamba untuk melahirkan dari umat ini para pemimpin dan pejuang Islam yang akan menghantarkan umat pada kebangkitannya. Berat, namun sepadan dengan pahala yang dijanjikan Allah.
Maka kalau seorang ibu mengabaikan amanahnya, melalaikan pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya , memilih untuk menyibukkan diri mengejar karier dan materi semata, layakkah Allah menjadikan surga di bawah telapak kakinya? Layakkah Rasulullah saw menjadikannya orang pertama yang harus dihormati oleh anak-anaknya, lebih dari penghormatan mereka kepada sang ayah? (Arini)
Bagaimana caranya menjadi ibu tangguh untuk melahirkan generasi sholeh?