Muballighah Cerdas Tinggalkan Demokrasi Berjuang Menegakkan Khilafah

HTI Press. Banyumas. Muballighah memiliki peran yang strategis dalam mengawal perubahan di tengah umat. Karena sejatinya muballighah adalah orang yang seharusnya memiliki pemahaman Islam yang baik dan benar serta berada di garda terdepan dalam mengawal perubahan umat. Namun kenyataannya, saat ini masih banyak muballighah yang terbiuskan oleh manisnya demokrasi. Apalagi dalam menyambut pesta demokrasi 2014. Sadar atau tanpa sadar justru meraka menjadi penguat dan pengokoh demokrasi yang terbukti berkali-kali merusak dan menjerumuskan umat dalam jurang kehancuran dan penderitaan.

Berangkat dari sinilah, Muslimah HTI DPD II Banyumas dan Purbalingga menyelenggarakan Majelis Mudzakarah Muballighah di Pendopo Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Ahad (23/3). Tidak kurang dari 200 lebih peserta kalangan Bu Nyai Ponpes, Ketua Majelis Ta’lim, Penggerak Majlis Ta’lim, dan Pengurus Muslimat NU serta Ustadzah hadir dalam acara tersebut. Tema yang diangkat adalah “Menuju Indonesia Lebih Baik Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah”.

Majelis Mudzakarah Muballighah ini menghadirkan pemateri pertama, Ustadzah Ummu Rayyan, SP (Ketua MHTI DPD II Banyumas) yang memaparkan fakta kerusakan demokrasi dan bagaimana umat Islam seharusnya bersikap. Sedangkan pemateri kedua, Ustadzah Elsi Nuryanti, S.Pd.I, (Kordinator Lajnah Khoshoh Muballighah Banyumas), memaparkan tentang bagaimana sistem Khilafah menyejahterakan umat dan cara memperjuangkannya. Peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan yang banyak mengarah kepada keinginan untuk segera keluar dari kemelut demokrasi yang rusak dan merusak.

Dalam kesempatan Majelis Mudzakarah Muballighah tersebut juga disampaikan Nasehat Muballighah untuk umat agar meninggalkan sistem Demokrasi dan berjuang untuk menegakkan khilafah oleh Ustadzah Muthiah dari Purbalingga. Sebelum ditutup, Muslimah HTI menawarkan untuk mengkaji Islam lebih intensif lagi dan komitmen muballighah untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir menegakkan Khilafah. Allahu Akbar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*