Khilafah Sistem Shohih, Demokrasi Sistem Bathil

HTI Press. MHTI DPD II Bondowoso menggelar acara Maejelis Mudzakarah Muballighah yang mengambil tema “Khilafah Sistem Shohih, Demokrasi Sistem Bathil”. Acara dilaksanakan pada Ahad (23/3) dengan mengundang 100 Muballighah dari kalangan Bu Nyai pemangku pesantren, Muballighah Idependen, Ketua dan penggerak Majelis Ta’lim. Bertindak sebagai pemateri pertama ustadzah Yuli K Wardani dan ustadzah Herdiana Suci R sebagai pemateri kedua. Kedua pemateri merupakan Aktivis MHTI.

Pemateri pertama menyampaikan bahwa dalam Islam yang berhak membuat undang undang hanyalah hak mutlak Allah SWT sebagai pencipta. Sedangkan dalam demokrasi undang-undang dibuat oleh manusia. Dalam Islam terdapat ketentuan bahwa kedaulatan di tangan Syara’ dan kekuasaan di tangan umat. Sedangkan dalam demokrasi kedaulatan dari, oleh dan untuk rakyat. ”Jelas ini sebuah kebathilan,” tegasnya.

Pemateri kedua menggambarkan bagaimana kesejahteraan pada masa kekhilafahan Islam. Peserta diberi beberapa contoh masa-masa pemerintahan Khilafah Islam. Misal pada masa Umar bin Khattab, yang memberi gaji kepada para guru sekitar Rp 13 Juta, jaminan kesehatan gratis, pendidikan juga gratis serta kebutuhan pokok masyarakat Daulah ditanggung Negara. Dari masa kejayaan Islam ini lahirlah generasi-generasi cemerlang yang menjadi titik tolak berkembangnya sains dan teknologi sekarang ini. Misal ibnu Sina yang karyanya masih dipakai hingga kini di bidang kedokteran, penemu angka nol adalah kaum muslim, penemu kincir angin juga kaum muslim, dan banyak lagi para ilmuwan muslim yang menghasilkan maha karya. Hanya saja, sejarah kegemilangan ini diputar balikkan oleh orang-orang yang membenci Islam. Sehingga tampaklah Islam yang buruk, Islam itu miskin, Islam itu bodoh, Islam itu suka berperang dan keburukan-keburukan yang lain, yang tidak lain ini disebabkan tidak adanya penerapan system Islam lagi dalam kehidupan.

Sebelum do’a penutup, Ustadzah Lutfiah dari PP. Nurul Iman, Tegal Pasir membacakan orasi bagi para Muballighah. Peserta pun menyambutnya dengan memekikkan takbir bersama, Allahu Akbar! []

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*