Melalui Lisan Mulia para Muballighah, Sadarkan Umat Akan Rusaknya Sistem Demokrasi
HTI Press. Tulungagung. Tidak kurang dari 250 muballighah, penggerak Majelis Taklim, dan ketua Jamaah Yasin Tahlil yang ada di daerah Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar hadir dalam acara Majelis Mudzakarah Muballighah yang diselenggarakan oleh MHTI DPD II Tulungagung, Ahad (23/3). Acara bertempat di Aula Dinas Kesehatan Tulungagung tersebut mengambil tema: “Demokrasi Sistem yang Rusak Ganti dengan Khilafah”. Hadir sebagai pembicara adalah ustadzah Azzah Susilorini, S. Pd dari MHTI DPD II Tulungagung, dan ustadzah Nurul Syahidah, S. HI dari DPP MHTI.
Ketua MHTI DPD II Tulungagung dr. Nur Erlin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini diadakan sebagai bentuk kepedulian MHTI terhadap berbagai permasalahan umat, yang apabila ditelusuri akar masalahnya, adalah karena diterapkan sistem yang rusak, yaitu demokrasi. Sedangkan para muballighah sengaja dihadirkan dalam acara ini, karena masyarakat masih sangat patuh pada ucapan muballighah. Sehingga diharapkan masyarakat segera sadar akan rusaknya sistem demokrasi ini, melalui lisan-lisan mulia para muballighah.
Pada acara inti, pembicara pertama Ustadzah Azzah Susilorini menjelaskan bahwa demokrasi adalah sistem kufur. Dipaparkan oleh beliau, ditinjau dari asal-muasalnya demokrasi dicetuskan oleh Socrates dan Plato, yaitu orang-orang yang tidak percaya adanya Sang Pencipta. Sedangkan ditinjau dari esensinya, demokrasi yang prinsipnya adalah kedaulatan di tangan rakyat itu, bertentangan secara frontal dengan Islam. Hak membuat hukum yang seharusnya milik Allah SWT saja, diserahkan kepada manusia, yaitu para anggota legislatif. Akibatnya berbagai permasalahan dan kerusakan membelit seluruh aspek kehidupan.
Sedangkan Ustadzah Nurul Syahidah sebagai pembicara kedua menjelaskan bahwa khilafah adalah sistem yang shahih. Dipaparkan oleh beliau, khilafahlah satu-satunya sistem pemerintahan yang diridhoi Allah. Inilah sistem yang diterapkan oleh Rasulullah saw dan para khalifah sesudah beliau selama berabad-abad. Selanjutnya Ustadzah Nurul menjelaskan prinsip-prinsip sistem khilafah.
“Dengan prinsip-prinsip tersebut, sejarah telah mencatat tidak ada permasalahan yang berarti dalam mengatur pemerintahan dan aspek kehidupan lainnya, bahkan kesejahteraan dan kemakmuran menyelimuti seluruh penjuru wilayah daulah Khilafah,” terangnya.
Dipenghujung acara, para peserta diajak untuk menyimak Nasehat Muballighah untuk ummat, yang disampaikan oleh ustadzah Hj. Anisah Atim dari MHTI DPD II Tulungagung. Do’a menjadi penutup seluruh rangkaian acara Majelis Mudzakaroh Muballighah ini. Di dalam do’a teriring harapan, semoga para muballighah dimudahkan oleh Allah SWT dalam membedakan al haq dan al bathil, serta dimudahkan pula dalam menjelaskannya kepada umat. []