Seruan Intelektual Purwokerto: Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah
HTI Press. Indonesia akan menyelenggarakan pesta politik akbar 2014. Tercatat jumlah pemilih muda usia 17 – 29 tahun sebesar 54 juta jiwa atau sekitar 30% dari total pemilih yaitu 180 juta. Sementara itu mahasiswa adalah sebagian dari pemilih muda dinilai oleh banyak pihak sebagai aktor kunci penentu kualitas pemimpin bangsa dan arah masa depan bangsa ke depan, karena intelektualitas yang dimilikinya dan kecenderungannya untuk tidak terikat dengan parpol tertentu. Intelektual juga memiliki peran dan tanggungjawab dalam membangun kembali peradaban Islam. Intelektual bukanlah kalangan elit yang terpisah dari masyarakat, tetapi sebaliknya mempunyai komitmen yang tinggi untuk melepaskan masyarakat dari cengkeraman sistem demokrasi yang rusak dan merusak.
Berangkat dari paradigma inilah Muslimah HTI Chapter Unsoed Purwokerto menggelar rangkaian kegiatan Kampanye Politik Islam 2014. Diawali 19 Maret 2014, dilaksanakan panggung politik Mahasiswi yang mengambil tempat di depan gedung PKM Unsoed, dengan tema Menuju Indonesia Lebih Baik Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah. Acara diisi dengan orasi-orasi dari perwakilan mahasiswi Unsoed, BSI , Stain , UMP dan pengumpulan tanda tangan penolakan demokrasi.
Selanjutnya Acara Diskusi Intelektual, Sabtu 22 Maret 2014 bertempat di Resto Garden Gor Satria Unsoed mengambil tema Menuju Indonesia Lebih Baik Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah. Acara diskusdi ini diikuti sekitar 30 perwakilan dari dosen, mahasiswi dan mahasiswi pasca sarjana Unsoed, Stain, UMP,BSI dan perwakilan aktivis mahasiswa FMN serta FSLDK. []