Seorang dari mereka jadi pelaku penembakan brutal di barak militer
Penembakan brutal kembali terjadi di AS, kali ini di barak militer Fort Hood pada Rabu waktu Texas. Pelakunya adalah seorang tentara yang belakangan diketahui mengalami gangguan kejiwaan.
Serdadu bernama Ivan Lopez itu trauma usai menjalankan tugas di Irak. Dalam penelitian 2012 lalu, diketahui bahwa Lopez bukan satu-satunya tentara AS yang menderita gangguan jiwa. Bahkan, satu dari lima tentara AS mengidap setidaknya satu penyakit kejiwaan.
Penelitian yang dipublikasikan 25 Januari 2012 oleh Jama Psychiatry dilakukan dengan sistem survei. Ditemukan bahwa lebih dari 8% tentara yang mengalami gangguan jiwa punya kecenderungan bunuh diri, 11% di antaranya bahkan telah mencoba mengakhiri nyawa sendiri. Survei dilakukan terhadap 5.428 tentara di pangkalan militer seluruh Amerika.
Kecenderungan bunuh diri meningkat pada tentara yang bertugas di Afganistan atau Irak dari tahun 2004 hingga 2009. Hampir 14% veteran perang ini positif mengalami gangguan stress paska-trauma (PTSD). Sebanyak 39% di antara mereka jadi pecandu alkohol, 3% pecandu narkoba.
Selama bertugas di medan perang, jumlah penderita gangguan mental pada tentara bertambah. Sebanyak 25% mengalami masalah psikiatrik, 6% depresi, sekitar 9% mengalami PTSD dan mereka yang coba bunuh diri meningkat dari 1,1% ke 2,4%.
Lebih dari 8% tentara di militer AS punya kecenderungan tantrum atau marah meledak-ledak. Kemarahan ini ditandai oleh serangan fisik. Kemungkinannya enam kali lebih besar dibanding warga sipil.
“Orang-orang yang bergabung dengan tentara bukan warga biasa. Mereka lebih banyak menderita penyakit kejiwaan. Mereka lebih banyak bertempur,” kata Ronald Kessler, ahli sosiologi di Harvard University, dikutip Daily News.
Lopez adalah salah satu yang mengalami gangguan kejiwaan ini. Dia sempat bertugas empat bulan di Irak tahun 2011. Saat ini dia memang tengah menjalani perawatan mental akibat depresi dan PTSD.
Pria ini membunuh tiga orang dan melukai belasan lainnya dengan pistol di Fort Hood. Setelah menghabisi korbannya, dia bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. (viva.co.id, 4/4/2014)