Kantor Berita Interfax melaporkan bahwa organisasi Islam “Hizbut Tahrir”, yang dianggap sebagai organisasi teroris di Rusia, harus juga dilarang di Crimea karena negara itu bergabung dengan Federasi Rusia, kata Rustam Temirgaliev, Wakil Ketua Dewan Menteri.
Komentar: Laporan pertama bahwa mereka akan memerangi Hizbut Tahrir Crimea terdengar tanggal 2 Maret lalu. Kemudian kepala Dinas Keamanan Crimea yang baru Petr Zima mengatakan: “Hari ini terdapat unsur-unsur organisasi ini di Crimea. Sesuai fungsi yang ditugaskan kepada dinas intelijen Crimea maka kami akan menangani mereka “.
Lalu dilakukan referendum, yang diboikot oleh Muslim Tatar Crimea dan Moskow perlu untuk menstabilkan situasi di Crimea sesegera mungkin.
Untuk itu proses negosiasi dengan perwakilan Tatar Crimea dimulai dan pada saat yang sama mereka memutuskan bagaimana caranya untuk memerangi Hizbut Tahrir karena di satu sisi ribuan orang pendukung partai adalah Muslim Tatar Crimea dan di sisi lain Hizbut Tahrir tidak dilarang di Ukraina dan ribuan Muslim di Crimea tiba-tiba menjadi sekelompok penjahat hanya karena negara itu bergabung dengan Rusia. Laporan berikutnya adalah bahwa pada tanggal 18 Maret, pengumuman pertama oleh Deputi Ketua Dewan Menteri Crimea Rustam Temirgaliev dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti mengatakan tentang Hizbut Tahrir : “Saya kira dalam kerangka yurisdiksi Federasi Rusia kita perlu membatasi kegiatan organisasi ini. Apakah bentuknya larangan itu – baik dalam bentuk larangan langsung, atau persyaratan legalisasi dan kontrol yang lebih kuat- saya kira masalah ini akan segera diputuskan “.
Tanggal 1 April Kremlin mencapai kesepakatan dengan Muslim Tatar Crimea; dan Putin berjanji untuk mempertimbangkan isu tentang pengakuan Tatar Crimea dan memperjelas situasi yang berkaitan dengan Hizbut Tahrir. Dan pada tanggal 4 April, sekali lagi, Rustam Temirgaliev menyatakan bahwa Hizbut Tahrir harus dilarang di Crimea sejak negara itu bergabung dengan Rusia.
Hanya beberapa jam setelah pernyataan Temirgaliev itu, Media Rusia membuat berita bahwa anggota Hizbut Tahrir Abdurakhim Toshmatov dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena membuat suatu rencana teror dan organisasi itu dituduh melakukan tindakan teror di Stavropol Mei 2013.
Dengan demikian pihak berwenang Rusia telah menunjukkan niat mereka untuk mengarang cerita kriminal terhadap Muslim dari Hizbut Tahrir. Ingat bahwa pada bulan Februari dinas keamanan Rusia mengejar Hizb dengan pasal anti-teroris dari KUHP, dimana aktif dalam kegiatan partai akan diganjar hukuman penjara sampai 20 tahun . Selanjutnya, Duma mengadopsi RUU untuk dipertimbangkan memberikan hukuman untuk perbuatan yang sama dengan hukuman penjara seumur hidup, seperti yang dilaporkan, “Rossiyskaya Gazeta. “Dan Allah berfirman
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (An-Nur, 24:55)
Ditulis untuk Kantor Media Hizbut Tahrir
oleh Suleyman Ibragimov