Aktivitas Perempuan di Masa Khilafah Utsmani

Lady Elizabeth Craven, seorang penulis kisah perjalanan, pengarang drama dan penulis buku pada abad 18 menuliskan pengamatannya terhadap perempuan pada masa Khilafah Usmani di Turki pada 1789. Ketika itu feminisme belum terlahir di Eropa dan tiga tahun sebelum Mary Wollstonecraft mempublikasikan “A Vindication of the Rights of Woman” (1792) – sebuah karya setebal 300 halaman yang menjadi batu pondasi feminisme modern.

“Sebagai perempuan, cukup banyak, jika tidak lebih banyak daripada laki-laki, yang terlihat di jalan-jalan umum (contoh, pergi untuk aktivitas sehari-hari dan lainnya) […] Saya pikir saya tidak pernah melihat sebuah negara di mana perempuan dapat menikmati begitu banyak kebebasan dan bebas dari segala cela sebagaimana di Turki […] Sikap orang Turki terhadap jenis kelamin kita (perempuan – ed) adalah contoh bagi seluruh bangsa; […] dan saya ulangi, pak, saya pikir tidak ada perempuan yang memiliki begitu banyak kebebasan, aman dari ketakutan, seperti halnya orang-orang Turki – dan saya pikir mereka dengan cara mereka hidup, mampu menjadi makhluk yang paling bahagia.”

-Lady Elizabeth Craven, dalam tulisannya “A Journey Through the Crimea to Constantinople” (Sebuah Perjalanan Melalui Crimea ke Istambul) 1789-

Komentar: Muslimah tidak membutuhkan ide feminisme untuk bisa beraktivitas dengan aman-nyaman-tanpa kehilangam fitrah karena Islam dalam Khilafah Islamiyah telah memberikannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*