Kala Pendidikan Tak Diskriminasikan Budak Perempuan
Tahukah anda Lubna al Qurtubiyya? Dia dianggap sebagai salah satu dari 15 perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Berawal sebagai seorang budak perempuan berdarah Spanyol, Lubna tumbuh menjadi salah satu tokoh di Istana Umayyah di Cordoba.
Dia adalah sekretaris Istana pada masa khalifah Abdurrahman III dan Al-Hakam bin Abdurrahman. Lubna sangat ahli di bidang matematika dan mengetuai perpustakaan Istana yang memiliki lebih dari 500.000 buku.
Ulama terkenal dari Andalusia, Ibnu Basykawal, menggambarkannya sebagai berikut:
“Dia sangat unggul dalam menulis, tata bahasa, dan puisi. Ilmunya tentang matematika pun luas sekali, dia juga mumpuni dalam ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada seorang pun di Istana Umayyah yang semenakjubkan dia.”
(Ibnu Basykawal, Kitab al-Silla (Kairo, 2008), Vol. 2: 324)
Komentar: Dari petikan sejarah ini kita tahu bahwa pada masa Islam seorang budak perempuan pun bisa mendapatkan pendidikan bahkan memperoleh posisi yang mulia. Ini adalah bukti lain bahwa Islam sangat memuliakan perempuan.[]