Lima Faktor Pendukung Maraknya Pencabulan Anak

Maraknya pencabulan terhadap anak, termasuk pelecehan seksual terhadap bocah TK di Jakarta baru-baru ini, menurut pengamat sosial Iwan Januar setidaknya didukung lima faktor. “Tak ada asap kalau tak ada api, setidaknya ada lima faktor yang membuat kian hari kian marak predator anak ini,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Ahad (20/4) melalui surat elektronik.

Pertama, semakin gampangnya orang mengakses pornografi. “Dampaknya bisa ditebak; pelaku menjadi porn addict dan akhirnya mencari pelampiasan. Korban yang paling mudah disasar adalah anak kecil. Mereka mudah dibujuk, diancam, atau dibunuh sekalian,” ungkapnya.

Kedua, banyak wanita yang senang memakai busana minim dan ketat. Pria dewasa normal akan terangsang dan sebagian dari mereka akan mencari pelampiasan hasrat seksualnya. “Lagi-lagi, korban yang paling gampang disasar adalah anak-anak,” lontarnya.

Ketiga, keteledoran orang tua. Banyak bocah perempuan didandani dengan pakaian tanktop, rok mini, dsb. Ini menimbulkan godaan bagi kaum pedofil untuk menyasar mereka. “Orang tua seharusnya memberikan pakaian yang wajar, lebih baik lagi menutup aurat kepada anak-anak laki atau perempuan sekalipun mereka belum baligh,” sarannya.

Keempat, orang tua lengah dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak.

Kelima, orang tua tidak membekali anak etika pergaulan. Sekalipun masih kanak-kanak, orang tua sudah semestinya mengajarkan rasa malu bila aurat mereka terlihat, ajarkan juga dimana tempat membuka pakaian, larangan mencium dan dicium lawan jenis, termasuk berani bercerita bila ada orang yang berani memegang organ kelamin mereka.

“Terakhir saya ingin speak out, kita harus melawan kaum predator ini. Jangan ada orang tua yang bungkam melawan mereka. Siapapun pelakunya: Lawan!” ajaknya tegas.(mediaumat.com, 21/4/2014)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*