Peran Intelektual Wujudkan Indonesia Lebih Baik: Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah
HTI Press. NTB. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Round Table Discussion, 30 Maret 2014 di Aula gedung PKK, provinsi NTB. Dihadiri oleh para intelektual (dosen muslimah) dari UNRAM, IAIN, IKIP, UNW, UMM dan lain-lain.
Demokrasi merupakan pilihan yang salah dan gagal untuk perbaikan Indonesia, begitulah menurut pembicara pertama, Hemi Nurdiana (anggota DPD 1 MHTI NTB). Gambaran jelas Demokrasi Kapitalisme gagal mewujudkan kesejahteraan bagi ummat. Kenyataannya demokrasi telah membuat Indonesia tetap pada tataran kemiskinan dan ketidaksejahteraan. Dengan kata lain, klaim bahwa demokrasi menjamin kesejahteraan perempuan, stabilitas masyarakat, keadilan ekonomi, hak-hak dasar manusia, serta berpihak kepada rakyat adalah terbukti gagal dan bohong besar belaka. Hemi Nurdiana menegaskan Demokrasi Kapitalisme sekali-kali tidak akan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi ummat.
Pembicara kedua, Lenny Aprilianty, S.Kep., Ners (anggota DPD I MHTI NTB) dan dosen di salah satu Perguruan Tinggi Mataram, menerangkan bahwa Khilafah merupakan jalan baru Intelektual Muslim mewujudkan Indonesia lebih baik.
Khilafah merupakan tawaran untuk perbaikan Indonesia. Dengan prinsip yang sedemikian rupa, khilafah dapat melahirkan sistem ekonomi yang menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok individu dan kebutuhan asasi masyarakat. Khilafah juga mempunyai sistem hukum dan sanksi yang pasti membuat jera pelaku serta mencegah masyarakat lainnya untuk melakukan hal serupa, sekaligus juga sebagai penebus dosa. Sistem sosial yang diterapkan khilafah sangat menjamin keterlibatan laki-laki dan perempuan di sektor publik tanpa melalaikan peran utama mereka dan tanpa eksploitasi. Dari sini, dapat terlihat bahwa semua kerusakan yang kita temui saat ini terselesaikan hingga ke akarnya. Maka dari itu, Lenny menegaskan, khilafah adalah masa depan indonesia untuk lebih maju.
Acara ini ditutup dengan pembubuhan tanda tangan persetujuan pada spanduk yang bertajuk: Seruan Intelektual: Tinggalkan Demokrasi Tegakkan Khilafah untuk Indonesia Lebih Baik. []