Peran Muslimah dalam Kebangkitan Bangsa
HTI Press. Kendari. Bertempat di Ruangan Kantor Kepala Puskesmas Puuwatu Kendari, DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah Sulawesi Tenggara mengadakan kegiatan Audiensi Muslimah yang diwakili oleh Ramsah, S.Si dan Mikbariah, A.Md (Jumat, 04/04/2014). Dalam audiensi tersebut Ustadzah Ramsah,S.Si memaparkan bahwa pada tahun 2014 ini identik dengan tahun politik. Dalam perhelatan akbar ini kaum perempuan memberikan kontribusi yang besar bagi masa depan bangsa.
Berulang kali pemilu di adakan di Indonesia tapi tidak memberikan perubahan yang baik bagi bangsa ini termasuk persoalan kekerasan yang menimpa kaum perempuan. Para feminis malah beranggapan bahwa kekerasan yang menimpa kaum perempuan saat ini tidak terlepas dari peran Negara yang membuat kebijakan – kebijakan atau hukum-hukum yang tidak menguntungkan bagi kaum perempuan, sehingga para feminis menganggap bahwa kebijakan kuota 30% perempuan merupakan salah satu jawaban yang tepat untuk peningkatan partisipasi perempuan dalam politik saat ini.
Relevankah penyelesaian permasalahan perempuan di semua sektor kehidupan dengan terwujudnya kuota 30% perempuan yang duduk di parlemen, pemerintahan maupun partai politik? Jawabannya ternyata tidak, karena sistem yang di terapkan saat ini yaitu demokrasi tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Di satu sisi juga setelah menduduki jabatan strategis tersebut mereka lupa dengan janji-janji yang di obral ketika kampanye, yang akhirnya tidak ada bedanya dengan kebanyakan para kaum lelaki.
Permasalahan yang menimpa perempuan saat ini tidak lain solusinya hanya dengan kembali pada Islam. Islam memberikan solusi yang umum namun integral dan konprehensif, penyelesaian satu masalah akan berkaitan dengan penyelesaian masalah lain, dengan kata lain penyelesaiannya bersifat sistemik dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Sejarah mencatat bagaimana Islam telah melahirkan para ibu pendidik yang cerdas dan tangguh dalam perjuangan sehingga Islam tidak hanya memberikan kesejahteraan bagi perempuan tetapi juga seluruh umat manusia. []