Seorang kolumnis Mesir Jamal Sultan memperingatkan terulangnya “insiden Mansheya pada tahun 1954” yang dilakukan oleh rezim Gamal Abdel Nasser.
Pemimpin redaksi surat kabar “al-Mashriyun” mengatakan bahwa beberapa bocoran tentang kepribadian ganda di sekitar badan keamanan menegaskan kemungkinan terjadinya kembali “insiden Mansheya 1954” dalamwaktu dekat.
Sultan mengatakan dalamakun Twitternya bahwa bocoran tentang kepribadian ganda di sekitar badan keamanan, dimana darinya tercium bau insiden Mansheya 1954 akan terulang di tahun 2014.
Insiden Mansheya adalah insiden penembakan Presiden Gamal Abdel Nasser, pada tanggal 26 Oktober 1954, saat menyampaikan pidato di alun-alun Mansheya, di Alexandria , Mesir. Abdel Nasser menuduh Ikhwanul Muslimin mendalangi upaya pembunuhan ini. Dan setelah diadili, sejumlah dari mereka dijatuhi hukuman mati.
Dengan insiden—yang sebenarnya hanyalah sandiwara—ini, rezim Gamal Abdel Nasser ingin menyingkirkan Ikhwanul Muslimin, sebab pada saat itu Ikhwanul Muslimin menjadi kendala bagi ambisi rezim Nasser dalam memaksakan kekuasaannya atas negara itu. Dalam hal ini, rezim Nasser juga ingin membungkam suara-suara yang menyerukan kembalinya tentara ke barak setelah revolusi 23 Juli, dan keharusan menegakkan kehidupan demokratis yang sehat di negeri ini (islammemo.cc, 11/5/2014).