Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama, pada pekan lalu turut mengampanyekan agar kelompok militan Boko Haram segera mengembalikan ratusan pelajar perempuan Nigeria. Dengan memegang sebuah kertas bertuliskan “#BringBackOurGirls”, Michelle mengunggah foto tersebut di akun resmi Ibu Negara @FLOTUS.
Namun, kampanye itu dikritik oleh sebagian kaum Muslim. Dilansir dari laman News Corporated, Kamis, 15 Mei 2014, kampanye itu dijawab oleh sebagian kaum Muslim dengan sebuah foto di mana seorang pria yang tidak diketahui identitasnya memegang sebuah kertas dengan tulisan “#Your Husband Has Killed More Muslim Girls Than Boko Haram Ever Could.”
Kampanye itu juga diberi tagar #BringBackOurDead dan #WeCantBringBackOurDead. Melalui foto itu, kaum Muslim ingin menyampaikan betapa operasi militer AS di luar negeri justru mengakibatkan kematian dengan jumlah yang lebih besar.
Sebagian di antara mereka tewas akibat terkena tembakan pesawat nirawak atau drone. Oleh sebab itu, peserta kampanye serupa membawa kertas bertuliskan: “Bring back your drones”.
Hingga saat ini, belum ada data resmi korban akibat serangan drone AS yang berhasil dikumpulkan. Namun, laporan sebelumnya menyebut, terdapat enam orang tewas di Yaman dan tiga warga di Pakistan.
Aktivis Muslim juga turut menyampaikan kampanye itu kepada figur pemimpin lainnya yang menunjukkan dukungan untuk program #BringBackOurGirls, termasuk Perdana Menteri Inggris, David Cameron. (viva.co.id, 16/5/2014)