Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Mantan kepala angkatan bersenjata Mesir dan calon presiden Abdel Fattah al – Sisi menyerukan dimulainya kembali bantuan militer AS ke negaranya.
Sisi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters di ibukota Kairo bahwa bantuan militer AS, yang bernilai 1,3 miliar per tahun, diperlukan untuk membantu dalam memerangi teroris di Semenanjung Sinai.
“Kami membutuhkan dukungan Amerika untuk melawan terorisme, kami membutuhkan peralatan Amerika untuk digunakan memerangi terorisme, ” katanya.
Tahun lalu, Washington membeku sebagian dukungan bagi Kairo setelah Mesir melakukan tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin. Sisi, yang menggulingkan Presiden Mohamed Mursi pada tanggal 3 Juli 2013, dituduh memimpin penumpasan penuh kekerasan terhadap para pendukung Morsi dan Ikhwanul Muslimin, dimana ratusan orang di antaranya tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Mesir selama beberapa bulan terakhir.
Kelompok HAM mengatakan sedikitnya 1.400 orang telah tewas dalam kekerasan sejak penggulingan Mursi itu, “sebagian besar dari mereka dikarenakan kekerasan yang berlebihan digunakan oleh pasukan keamanan.”
Ikhwan dilarang dan dinyatakan sebagai organisasi teroris Desember lalu. Mursyid Aam kelompok itu, Mohamed Badie, juga telah dijatuhi hukuman mati.
Perkembangan ini terjadi saat pemilihan presiden Mesir yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 Mei dimana Sisi diperkirakan memenangkan suara. Lawannya dalam pilpres ini hanya seorang politisi sayap kiri, Hamdeen Sabahi.
Kemenangan Sisi akan menempatkan presiden Mesir kembali di tangan seorang pejabat militer hanya tiga tahun setelah Mesir bangkit melawan mantan diktator Hosni Mubarak, seorang perwira angkatan udara yang memerintah Mesir selama hampir tiga dekade.
Pada akhir April, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy dalam pembicaraan telepon bahwa Washington merencanakan untuk melanjutkan sebagian bantuan militer ke Mesir dan memberikan 10 helikopter Apache karena pemerintah Mesir mempertahankan hubungan strategis dengan Amerika Serikat dan memenuhi kewajibannya kepada Israel. (Press TV, 16/5/2014)
