HTI : Pemilu Ibarat Menggantang Asap

pemilu130324bPilpres yang akan datang siapapun yang terpilih menjadi presiden yakinlah tidak akan memberikan perubahan terhadap rakyat Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pemilu hanya pergantian orang saja, tidak dengan sistemnya.

“Kita menginginkan perubahan yang mendasar, bukan hanya perubahan rezim akan tetapi sistem juga mesti diubah dengan sistem Islam, ujar Wakil Ketua Lajnah Fa’aliah HTI Sumsel Mawardi, Minggu (18/5/2014) seusai sosialisasi konferensi Islam dan peradaban di Bundaran Air Mancur (BAM) Palembang.

Setelah melalui enam kali pergantian presiden, nyatanya harapan tinggal harapan, perbaikan dan perubahaan tak kunjung datang. Kesejahteraan masyarakat masih sebatas angan-angan. Pemilu datang silih berganti, setiap itu pula rakyat hanya dijadikan komoditi.

“Hasil pemilu selama ini membuat harapan dan cita-cita umat terasa makin jauh dari kenyataan. Dari parlemen dan penguasa lahir peraturan yang justru merugikan rakyat,” ujarnya

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika perubahan yang diimpikan adalah perubahan rezim, perubahan orang, maka pemilu bisa memberikan itu. Namun perubahan rezim tidak selalu membawa kebaikan bila tidak diikuti dengan perubahan sistem.

“Korupsi lebih buruk dari sebelumnya. Begitu parahnya praktik korupsi, bila pada masa orde baru korupsi dilakukan di bawah meja, sekarang di atas meja, bahkan mejanya pun dikorup,” pungkasnya

Untuk itu, harus mewujudkan perubahan hakiki. Tidak cukup hanya perubahan orang, tetapi harus ada perubahan sistem secara mendasar dan menyeluruh. “Bila kita menginginkan perubahan sistem, apalagi ideologi kita tidak berharap pada pemilu, sebab pemilu tidak menawarkan itu, termasuk pilpres mendatang,” katanya.

Perubahan hakiki yakni, perubahan orang dan sistem. Hal tersebut bisa ditempuh dengan perjuangan jalan dakwah, yang sesuai dengan metode dakwah Rosulullah Saw. Perjuangan itu harus dilakukan secara terorganisir dan berjamaah.

“Dalam hal ini, peran partai politik sangat vital. Partai harus melakukan pengkaderan, pembentukan kesadaran umum tentang islam di tengah masyarakat. Inilah jalan yang dijamin akan menghasilkan kemenagan hakiki dan tegaknya penerapan syariah secara kaffah dalam naungan khilafah,” katanya.(tribunnews.com, 19/5/2014)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*