Generasi Smart Anti Pedofilia

buletin_swi_edisi26Mengerikan!!! Kata itu pantas di ucapkan untuk keadaan masa kini. Fenomena kejahatan seksual pada anak di bawah umur alias Pedofilia makin marak diberitakan baik oleh media cetak maupun elektronik.Kasus awal yang mencuat adalah kasus kekerasan seksual pada anak TK di sekolah bertaraf Internasional , kemudian banyak kasus serupa mulai naik daun salah satunya adalah kasus predator Emon.Tak ada yang menduga jika perilaku AndriSobari alias Emon (24 tahun) begitu bejat. Emon telah melakukan aksi kekerasan seksual pada 114 bocah ingusan, Astaghfirullah.

Ini hanyalah dua dari banyak kasus kekerasan seksual pada anak kecil yang makin hari semakin mengerikan.Na’udzubillah. Bahkan beberapa pengamat mengatakan, kalau ternyata fenomena ini seperti fenomena gunung es. Do you know what is that? Gunung es itu ya, kalau kita lihat dari atas kapal, yang terlihatnya kecil, tapi nih ya, kalau kamu mau iseng lihat dari dalam laut (hehe), ternyata gede gunungnya itu di dalam lautnya. Makanya, 2 kasus ini ya memang baru yang mencuat saja. Masih banyak emon-emon lain diluar sana. Eh masih banyak pelaku pedofil lain diluar sana..

Kudu hati-hati ama pedofil!

Sobat, pasti jijik dengan berita–berita seperti diatas, bisa jadi ga percaya tapi ini nyata !!! And perlu dicatat, bahwa menurut Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, korban ini akan menjadi pelaku kekerasan seksual di kemudian hari (10/5), Media Umat.

Para pelaku kedua kasus diatas ternyata dulu juga korban dari tindak kekerasan seksual. Begitu beranjak dewasa mereka mencari korban anak seperti yang mereka alami. Selain itu, usut punya usut mereka para pelaku tindakan bejat itu sering nonton film/tayangan porno yang bebas beredar di setiap sudut negeri ini.

Sobat, inilah salahsatu fakta kerusakan moral generasi yang akut. Hampir ga ada penyaring budaya barat yang masuk ke Indonesia.Budaya hidup serba bebas jadi hal lumrah bahkan kebanggaan pada generasi saat ini. Serangan gaya hidup liberal menyerang setiap sudut kehidupan semua rakyat Indonesia.Media massa begitu bersemangat ‘menjajakan’ informasi dan tontonan perilaku hidup bebas.Budaya permisif masuk sampai ke urat nadi bangsa ini,yang akhirnya benteng individu jebol, benteng keluarga runtuh,dan yang paling miris perisai negara tidak ada.Mau jadi apa Indonesia?

Pedofilia, musuh bersama

So guys! Ga mungkin donk kita biarin begitu aja! Mo lihat berapa korban lagi? Ga mau donk menyaksikan generasi kita ini jadi para predator–predator bejat yang makin merusak kehidupan? Makanya , sebagai remaja #smartwithIslam yang ngaku peduli generasi dan temen-temennya, harus membuktikan kepedulian kita pada masalah ini. Kita kudu ikut berkontribusi membabat habis kerusakan ini.

Sobat! Cara untuk membabat habis masalah ini harus dengan menganti sistem yang ada saat ini dengan sistem Islam! Lho kok gitu?Gini sobat, kasus Pedofilia ini lahir dari kebebasan yang dibawa ideologi kapitalisme liberal yang saat ini digunakan di berbagai negeri-negeri Islam termasuk Indonesia. Ideologi inilah yang merusak pemikiran bangsa ini termasuk generasi mudanya. Pengusungan kebebasan berprilaku menjadi salah satu jargonnya, makanya lihat aja generasi kita udah ga takut sama Tuhannya yaitu Allah SWT. Halal-Haram boro-boro dilihat klo mereka mau berbuat .So, akhirnya tawuran, seks bebas bahkan kasus pedofil makin bergentayangan kaya kuntilanak dimana-mana….ihh sereeeem!

Coba juga kita lihat, dengan dalih memberikan lahan berekspresi, semua-mua yang dari negara asing di contek abis sama oknum penduduk negeri ini. Kita lihat ya misalnya nih. Negara kita itu mengizinkan adanya kontes kecantikan untuk waria. Waria itu kan wanita-pria. Satu keadaan yang mereka menyengaja untuk merubah kehendak Allah SWT terkait dengan jenis kelamin mereka. Kebanyakan dari mereka yang sebenernya laki-laki akhirnya berubah menjadi perempuan jadi-jadian. Akhirnya, banyak dari mereka yang berujung menjadi pelaku homoseksual dan bahkan menjadi bibit pelaku pedofilia.

Liberalisme membuat setiap orang bebas berbicara dan memberikan pendapat. Untuk nutup tempat zina yang udah eksis di Surabaya aja, buanyak sekali pihak yang menentangnya. Padahal udah jelas, mendekati zina saja udah ngga boleh, apalagi berbuat zina, apalagi sampai menyediakan fasilitasnya. Kalau ngga percaya, lihat surat Al-Isra ayat 32. Artinya gini nih, “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”

Maka pantas saja, negara kita ini yang udah menjadi pengusung liberalisme, jauh sekali hidupnya dari keberkahan Allah SWT. Kita kenapa ya ngga mudeng juga. Padahal Allah SWT sudah menyatakan, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Itu ada di surat Al A’raf ayat 96. Harusnya ayat itu bisa jadi renungan buat kita. Bahwa, we-get what we-did. Kita akan mendapatkan sesuatu karena apa yang kita lakukan dimasa lampau. Ya pantes aja ngga dapet berkah Allah, karena menolak diatur sama Allah SWT sih.

Dalam Islam, negara akan menanamkan Aqidah Islam dan membangun ketakwaan pada rakyat.Pemikiran Islam akan terus dilekatkan pada masyarakat baik dalam pendidikan formal maupun nonformal dengan beragam institusi, saluran dan sarana.Sikap hedonis(menuhankan kesenangan semu), juga pengumbaran nafsu, otomatis bakal ke laut aja… Soalnya keimanan ini nancep banget dalam pikiran dan hati setiap orang tak terkecuali generasi muda, subhanallah.

Tak kalah pentingnya sobat! Negara bakal menutup semua akses penyebaran Pornografi dan Pornoaksi, serta akan tumbuh suburlah akhlaqul karimah, luarbiasa bukan!! Inilah kalo Islam diterapkan dalam sebuah negara, maka akar masalah kerusakan akan tercerabut hingga keakar-akarnya.

Nah, klo masih ada yang ngeyel alias ga tau malu alias masih pengen jadi orang rusak, maka dalam Islam ada yang namanya sistem uqubat alias sanksi bagi para pelanggar hukum Allah. Akan ada hukuman tegas terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak ini.Heuh nich baca ya ; Pemerkosa dicambuk 100 kali bila belum menikah, dan dirajam bila sudah menikah. Penyodomi dibunuh, sedangkan yang melukai kemaluan anak kecil dengan persetubuhan dikenai denda 1/3 dari 100 ekor unta atau sekitar 750 juta rupiah, selain hukuman zina.Subhanallah pasti nich orang–orang yang punya niat jahat bakal berfikir seribu kali sebelum bertindak.Klo ga ada yang sesempurna sistem Islam, kenapa pilih yang lain?

BerMetamorfosa yuk!!!

So, tunggu apalagi remaja #smartwithIslam?Ayo rapatkan barisan, ikuti langkah orang-orang sholeh untuk beramar ma’ruf nahyi munkar alias menyeru yang ma’ruf/baik dan mencegah yang mungkar/rusak . Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S Al Imran: 104

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.Mereka itulah orang-orang yang beruntung “

Subhanallah, Allah telah menjanjikan keberuntungan pada kita jika kita menyeru kebaikan. So, kita seru dengan berbagai cara agar keluarga, teman-teman, bahkan masyarakat mau mengikuti hukum Islam yang sempurna ini. InsyaAllah kemaksiatan akan dapat dihadang karena kita berlomba-lomba dengan segala kekuatan yang kita punya untuk menghancurkan kemasiatan. So, ga akan ada tuch tawuran, seks bebas apalagi pedofilia.

Tunggu apalagi sobat, ayo gabung dengan barisan remaja #smartwithIslam yang lain di seluruh penjuru negeri Indonesia bahkan dunia dengan menjadikan kita generasi CERDAS dengan ISLAM. Jadi… Yuk dalami Islam dengan senantiasa ikut kajian-kajian ke-Islam-an yang mengantarkan kamu jadi muslim dan muslimah bertaqwa sekaligus pejuang Islam.Ajak juga saudara, sahabat, atau teman kamu ikut kajian itu. Setelah itu, kudu bertekad mulai hari ini akan Ber-metamorfosa menjadi kupu-kupu Cantik-Sholihah or ganteng-sholih, yang bersungguh-sunguh merubah diri untuk terus menjadi yang terbaik dalam pandangan Allah SWT. Islam itu sudah sangat sempurna menyelesaikan semua permasalahan kita dan memberi kunci untuk kita menuju ke surga Allah SWT. Ngga perlu coba-coba pakai aturan lain apalagi aturan manusia. Haduh… Mau masuk surga kok coba-coba. So, Back to Islam, back to Islam Kaaffah. []

HIKMAH
KAMU PERLU TAHU ADAB DALAM ISLAM INI

  1. Adab meminta izin

Sebelum usia baligh, seorang anak kudu minta izin hanya pada 3 waktu aurat dalam kehidupan orang tuanya, yaitu sebelum subuh, tengah hari (zuhur), dan setelah isya (QS. Annur :58). Setelah baligh,   setiap anak harus minta izin setiap masuk ke kamar ortunya (QS. Annur : 59)

  1. Adab Memandang

Sejak kecil seorang anak harus membiasakan diri untuk menahan pandangan dan menjaga aurat orang lain, kapan pun, di mana pun (Annur 30-31). Dengan begitu, seorang anak tidak akan mengalami kematangan seksual yang cepat dan lepas control

  1. Adab berpakaian

Perempuan jika keluar rumah wajib berpakaian yang menutup semua auratnya, dengan jilbab dan kerudung (annur 31, al ahzab : 59). Laki-laki juga begitu, ga boleh memakai pakaian yang mempelihatkan aurat, seperti bagian paha. Karena Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah seorang laki2 memandang aurat laki2 lain, demikian juga jangan wanita melihat aurat wanita yang lain “ (HR.Muslim).   Bahkan untuk menjaga kesucian, tidak boleh membuka baju di hadapan orang lain sekalipun sesama jenis, apalagi mengumbar bagian tubuh yang sensitive (tidak layak dilihat orang lain).

  1. Adab tidur

Kamu-kamu tempat tidurnya sudah terpisah belum dengan kakak or adikmu? Rasulullah Saw bersabda:   Perintahkanlah anak2mu untuk shalat pada usia 7 tahun. Pukullah mereka ketika meninggalkan shalat pada usia 10 tahun dan Pisahkanlah tempat tidur mereka. Dan anak-anak dilarang dalam 1 selimut meskipun sejenis dan dilarang tidur tengkurap ( HR. Abu Dawud)

  1. Adab Mandi.

Karena aurat harus terjaga maka kamu ga boleh tuh mandi bersama apalagi telanjang sekalipun teman sejenis

Semoga sekelumit adab dalam Islam ini menjadi pegangan buat kamu semua untuk jadi remaja yang smart dan syar’i. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*