HTI Press, Pekanbaru. Dalam rangkaian kegiatan menjelang diadakannya Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) Hizbut Tahrir Indonesia Riau melakukan kunjungan dan sosialisasi ke Metro Riau (27/5). Rombongan HTI Riau diterima oleh Pemimpin Redaksi Metro Riau Dian Alhadi.
“Kita melakukan sosialisasi mengenai KIP ini karena saat ini demokrasi dipercaya sebagai sistem politik yang akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi aspirasi masyarakat. Demikian pula sistem ekonomi kapitalisme liberal dipercaya akan memberikan kesempatan yang sangat luas bagi para pelaku ekonomi untuk melakukan investasi dan mengembangkan usahanya, padahal sejatinya demokrasi adalah sumber kerusakan karena Pilar utama dari demokrasi adalah kedaulatan ada di tangan rakyat. sehingga hak membuat hukum ada di tangan anggota dewan atau wakil rakyat (parlemen). Artinya, merekalah yang memiliki otoritas penuh untuk memutuskan apakah sebuah hukum layak diterapkan di tengah masyarakat ataukah tidak.
Sistem ekonomi liberal bertumpu minimalnya peran negara dalam kegiatan perekonomian, semua serba diswastanisasi. Riba telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Rakyat dipaksa oleh sistem yang ada untuk membayar bunga2 pinjaman yang ada yang jelas2 bertentangan dengan hukum Allah SWT.
“Atas nama demokrasi, rakyat dipaksa untuk mengikuti semua peraturan perundangan dan kebijakan politik penguasa, meski semua itu justru merugikan rakyat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam KIP ini nantinya akan menjelaskan kepada umat bahwa kerusakan yang terjadi di masyarakat karena sistem kapitalisme dan Liberalisme yang diterapkan sehingga menyebabkan terjadinya kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga HTI Riau menyerukan umat untuk kembali kepada hukum Allah dengan penegakkan Khilafah menggantikan demokrasi dan sistem Kapitalisme.
“Umat sudah paham tentang Syariah dan Khilafah, tapi umat belum tahu bagaimana cara mewujudkannya. Kita menginginkan umat sadar bahwa solusi problem setiap masalah yang dihadapi rakyat adalah dengan menegakkan khilafah,” kata Apri.
Ia juga mengatakan selain diadakan di Riau, KIP juga diselenggarakan di 70 kota di Indonesia lainnya yang dimulai 27 Mei hingga 1 Juni.
“Namun KIP yang terbesar dilaksanakan di Sentul Internasional Convention Center (SICC) bogor yang dihadiri 12 ribu peserta,” ujarnya. []