HTI Press, Banjarmasin. Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) yang digelar DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Kalimantan Selatan, di Gedung GOR Hasanudin Banjarmasin, Kamis (29/5) membawa kesan tersendiri bagi peserta.
Salah satunya Wakil Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyah Kalsel, Abdurrahman Malik. Ia mengaku sulit mengungkapkannya dengan kata-kata. Bahkan sangat terharu.
“Kenapa saya terharu? karena pertama, Alhamdulillah masih ada orang Islam yang mau menghadiri kegiatan kebangkitan Islam. Namun di satu sisi saya juga merasa sedih masih ada ulama yang belum mau datang,” ujarnya.
Ide besar Saatnya Khilafah menggantikan demokrasi dan sistem ekonomi liberal yang diusung HTI dalam Konferensi Islam dan Peradaban menurutnya pasti mampu direalisasikan. Sebab, itu adalah janji Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Menurut Abdurrahman, harus sudah saatnya Khilafah menggantikan dua sistem rusak tersebut. Karena kerusakan ini sudah multi dimensi.
Meskipun begitu katanya, sayangnya sebagian ulama dan intelektual muslim masih tertidur dikarenakan awamnya pemahaman mereka terhadap politik Islam.
Kedua menurutnya, masih mengadopsi pemahaman keliru tentang Islam. Sehingga tak jarang, sesuatu itu bathil dianggap hak dan sebaliknya yang hak dianggap bathil. Seperti contohnya menganggap sistem demokrasi tidak bertentangan dengan Islam. Bahkan berusaha mengawinkan Islam dengan demokrasi.
“Karenanya kita bersama Hizbut Tahrir harus terus berjuang sampai titik darah penghabisan, hingga Khilafah ini berdiri. Karena khilafah adalah solusi dunia, bukan hanya Indonesia. Dunia saat ini dikuasai peradaban barat yang disebut oleh banyak Profesor sebagai peradaban terburuk sepanjang sejarah,” tandasnya.
Senada dengan itu, salah seorang peserta dari Banjarmasin, H Darmansyah mengaku kagum dengan Konferensi Islam dan Peradaban yang dihelat Hizbut Tahrir. Menurutnya, event besar tersebut merupakan bukti kesungguhan Hizbut Tahrir memperjuangkan agama Allah.
Menurutnya, apabila bersungguh-sungguh berjuang, Allah akan memberikan pertolongan. Setiap individu muslim yang mengaku beriman katanya harus terus berjuang. Sebab orang-orang kafir juga semakin gencar mengkafirkan umat Islam.
“Karena hanya dengan sungguh-sungguh penuh keimanan seperti ini, Islam akan dimenangkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, Hizbut Tahrir sebagai garis terdepan dalam perjuangan ini semoga mendapatkan pertolongan Allah SWT,” harapnya.
Sementara itu, tokoh Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, H Asmara Hadi dalam keterangannya kepada HTIPress menyatakan Khilafah adalah sistem yang diterapkan Rosulullah SAW dan para sahabat. Jika Khilafah diterapkan insya Allah sesuai dengan janji Allah SWT, kehidupan, keamanan, kemakmuran dimana negeri itu ditempati akan berkah.
“Kita berdoa semoga Allah SWT selalu menujukan kepada kita kebenaran dan kebathilan, sehingga tetap berpegang teguh pada kebenaran,” pungkasnya.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Abdul Haq, juga meminta aktivits HTI untuk bersabar, agar bisa terus memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah.
“Saya sudah dua kali, mengikuti acara besar HTI di Kalimantan Selatan ini. Selama itu pula, saya semakin memahami, akan pentingnya keberadaan Khilafah bagi umat Islam di Indonesia. Untuk itu perjuangan ini harus terus digelorakan, agar semakin banyak umat yang mengetahuinya,” pintanya.
Selanjutnya salah satu tokoh masyarakat di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Muhammad Rofi’i, mengaku salut dengan organisasi Hizbut Tahrir. Karena serius menjadikan Islam sebagai dasar dan tujuan gerakan. Yakni menjadikan Negara ini berdasarkan hukum Islam. Bukannya hukum buatan manusia, yang dianggapnya tidak kekal, dan bahkan bisa merusak manusia itu sendiri.
“Semoga aktivis Hizbut Tahrir bisa terus memperjuangkannya, dan semoga bisa tetap Ikhlas, agar nantinya pertolongan Allah SWT bisa turun, untuk mendukung perjuangan HTI ke depannya. Semoga HTI bisa menjadi ikutan di negeri ini, dalam membangun Indonesia yang Islami,” Harap Rofi’i kepada HTIPress seusai acara.
Selain Tokoh Masyarakat dan Ulama, Konferensi Islam dan Peradaban di Banjarmasin, juga dihadiri Pejabat perusahaan Negara, yakni Manager Area PT PLN (persero) Banjarmasin, Taufan Rahmat Rahardjo.
“Kami mendukung gelaran Konferensi Islam dan Peradaban ini, karena memang bertujuan untuk umat Islam, agar sejahtera dunia akhirat,” tegasnya. []MI Kalsel