HTI Press, Gorontalo. Saat ini Indonesia belum pernah berhasil meraih kemandirian, kebebasan dan kemerdekaan yang hakiki sejak berhasil melepaskan diri dari penjajahan Belanda tahun 1945. Meski secara fisik tidak lagi terjajah, namun secara politik, ekonomi, dan budaya, Indonesia belum bebas sepenuhnya dari dominasi negara-negara Imperialis. Demikian diungkapkan Ketua HTI DPD II Kota Gorontalo Ihsan Sibali mengawali Konferensi Islam dan Peradaban di Gedung Juliana Kota Gorontalo (31/06/2014).
Acara ini dihadiri dari berbagai lapisan masyarakat baik dari pelajar, mahasiswa, tokoh, ulama, maupun kelompok-kelompok majelis taklim. Acara ini tidak hanya dihadiri para peserta dari Kota Gorontalo tetapi juga dihadiri oleh peserta dari Kabupaten Pohuwato yang merupakan Kabupaten terjauh dari Kota Gorontalo. Bahkan ada juga peserta yang berasal dari Manado ikut meramaikan Konferensi Islam dan Peradaban ini.
Materi Konferensi Islam dan Peradaban diawali dengan pemutaran dokusinema yang mengungkapkan fakta-fakta problematika umat. Fakta-fakta kerusakan ini lebih lanjut dijelaskan akar permasalahannya oleh para pembicara. Dalam paparannya, pembicara pertama Yusuf Datau menjelaskan bahwa demokrasi merupakan alat penjajahan asing. Hal ini dapat dilihat dari berbagai undang-undang yang sarat kepentingan asing seperti UU Penanaman Modal, UU Minerba, dan UU Ketenagalistrikan.
Sementara itu Dr. Abdul Manaf Dunggio selaku pembicara kedua mengungkapkan fakta kolaborasi sistem demokrasi dan sistem ekonomi liberal. “Demokrasi melahir kapitalisasi, kapitalis juga melanggengkan sistem demokrasi” ujarnya. Dengan demikian kebijakan yang dihasilkan dari sistem demokrasi adalah kebijakan yang memihak pada para kapitalis.
Acara ini diakhiri dengan pidato politik yang disampaikan oleh Rokhmat S. Labib, Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Dalam pidatonya disampaikan bahwa khilafah bukan sekadar kewajiban, tetapi kewajiban paling penting. “Khilafah merupakan kewajiban, maka tidak ada pilihan bagi kita kecuali harus maju dan berjuang menegakkan khilafah” tegasnya. Di akhir pidato politiknya, Ketua Umum HTI ini juga mengajak para hadirin untuk mengokohkan tekad untuk berjuang menegakkan khilafah bersama Hizbut Tahrir. [] MI Gorontalo