http://www.youtube.com/watch?v=fVpw1hnyO0g#t=141
Maktab I’lami Pusat
Hizbut Tahrir
No : 046/1435 H
29 Sya’ban 1435 H/27 Juni 2014 M
Pengumuman Hasil Monitoring Hilal Bulan Ramadhan Yang Penuh Berkah
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (TQS al-Baqarah [2]: 185)
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang yang loyal kepada beliau, serta orang yang mengikuti beliau dan menyusuri jejak langkah beliau, sehingga ia menjadikan akidah islamiyah sebagai asas untuk pemikirannya dan hukum-hukum syara’ sebagai standar untuk perbuatannya dan sumber untuk hukum-hukumnya. Amma ba’du.
Imam al-Bukhari telah mengeluarkan di dalam Shahih-nya dari jalur Muhammad bin Ziyad, ia berkata: “aku mendengar Abu Hurairah ra., berkata: “Nabi saw bersabda” atau ia berkata : “Abu al-Qasim saw bersabda:
«صوموا لِرُؤيتِهِ وأَفْطِرُوا لرؤيتِهِ فإنْ غُـبِّيَ عليكم فأَكْمِلُوا عِدَّةَ شعبانَ ثلاثين»
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian karena melihat hilal dan jika tertutup mendung atas kalian maka genapkanlah bilangan Sya’ban menjadi tiga puluh.”
Dan setelah memonitor hilal Ramadhan yang penuh berkah pada malam ini, malam Sabtu, maka tidak terbukti terlihat hilal dengan rukyat yang syar’iy. Atas dasar itu maka besok, Sabtu, adalah penggenapan untuk Sya’ban in syâ’a Allâh dan lusa, Ahad, adalah hari pertama bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Berkaitan dengan moment ini telah datang kepada kami kalimat berikut dari amir Hizbut Tahrir al-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah hafizhahullah-, berikut teksnya:
Bismillâhirrahmânirrahîm.
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang yang loyal kepada beliau, serta orang yang mengikuti beliau dan menyusuri jejak langkah beliau, wa ba’du:
Kepada saudara-saudara yang jujur dan mukhlis para pengemban dakwah …
Kepada setiap orang muslim di mana saja di seluruh dunia…
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Saya memohon kepada Allah SWT agar menerima dari kaum Muslimin, shiyam dan qiyam, dan agar Allah mengampuni kita semua dosa yang telah kita perbuat sebagaimana Sabda Rasulullah saw dalam apa yang dikeluarkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Siapa saja yang berpuasa dilandasi keimanan dan semata mengharap ridha Allah niscaya diampuni untuknya dosanya yang telah lalu.”
Dan dalam riwayat lain dari Abu Hurairah ra.: bahwa Rasulullah saw bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Siapa saja yang melakukan qiyam Ramadhan dilandasi keimanan dan semata mengharap ridha Allah, niscaya diampuni untuknya dosanya yang telah lalu.”
Saudara-saudara yang mulia, Allah di bulan Sya’ban tahun kedua hijriyah telah memfardhukan puasa bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah SWT menurunkan al-Quran.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (TQS al-Baqarah [2]: 185)
Bulan Ramadhan juga merupakan bulan dimana Allah memuliakan umat dengan pertolongan dan kemenangan agung. Peperangan Badar al-Kubra terjadi pada tanggal 7 Ramdhan dimana kaum musyrik Mekah dikalahkan dengan kekalahan besar… Kemudian perang penentu yang lain juga terjadi pada bulan Ramadhan, mulai dari pembebasan Mekah al-Mukarramah pada tanggal 20 Ramadhan tahun ke-8 hijriyah sampai perang al-Buwaib “dekat kota Kufah saat ini” yang menjadi Yarmuk Persia dimana kaum Muslimin di bawah pimpinan al-Mutsanna pada tanggal 14 Ramadhan tahun ke-31 H, kemudian pembebasan Amuriya dengan dipimpin oleh al-Mu’tashim pada tanggal 17 Ramadhan tahun 223 H, perang Ayn Jalut yang disitu kaum Muslimin mengalahkan Tatar terjadi pada tanggal 25 Ramadhan tahun 658 H, sampai kemenangan-kemenangan lainnya yang terjadi pada bulan Ramadhan yang mulia…
Begitulah, puasa telah dikaitkan dengan al-Quran yang tidak datang kebatilan dari depan dan belakangnya… Puasa juga dikaitkan dengan pembebasan dan kemenangan… Puasa dikaitkan dengan jihad… Puasa dikaitkan dengan penerapan hukum-hukum Allah… Dan setiap orang yang punya mata dan penglihatan mengetahui bahwa hukum-hukum Allah SWT sebagian tidak terpisah dari sebagian yang lain, baik berupa hukum-hukum ibadah, jihad, muamalat, akhlak dan perilaku, atau hudud dan jinayat… Semuanya berasal dari sumber yang satu. Siapa saja yang mentadaburi ayat-ayat al-Kitab al-Karim dan nash-nash hadits yang mulia, niscaya ia mendapati hal itu begitu jelas dan gamblang. Seorang muslim membaca ayat-ayat al-Quran:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ
“dan dirikanlah shalat.”
Dia juga membaca:
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ
“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah” (TQS al-Maidah [5]: 49)
Ia juga membaca:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
“Telah diwajibkan atas kalian berpuasa.” (TQS al-Baqarah [2]: 183)
Sebagaimana ia membaca:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ
“Telah diwajibkan atas kalian berperang.” (TQS al-Baqarah [2]: 216)
Demikian juga ia membaca tentang haji dalam hadits-hadits Rasulullah saw:
«خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ»
“Ambillah dariku manasik haji kalian.” (HR al-Baihaqi di Sunan al-Kubra dari Jabir)
Ia pun juga membaca tentang hudud:
«خُذُوا عَنِّي، خُذُوا عَنِّي، قَدْ جَعَلَ اللهُ لَهُنَّ سَبِيلًا، الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ، وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ، وَالرَّجْمُ»
“Ambillah dariku, ambillah dariku, sungguh Allah telah menetapkan untuk mereka jalan, gadis dengan perjaka (sanksinya) jilid seratus kali dan pengasingan setahun, dan janda dengan duda (sanksinya) jilid seratus kali dan rajam.” (HR Muslim dari Ubadah bin ash-Shamit)
Ia juga membaca tentang muamalat:
«البَيِّعَانِ بِالخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا -أو قال حتى يتفرقا-»
“Penjual dan pembeli memiliki khiyar selama belum berpisah –atau beliau bersabda: sampai keduanya berpisah-“ (HR al-Bukhari dari Hakim bin HIzam)
Sebagaimana ia juga membawa tentang baiat kepada khalifah:
«وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ، مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً»
“Siapa saja yang mati sementara di pundaknya tidak ada bekas baiat maka ia mati dengan kematian jahiliyah.” (HR Muslim dari Abdulla bin Umar)
Atas dasar itu, Islam adalah satu kesatuan tidak terpecah-pecah. Dakwah (seruan) kepadanya juga satu untuk menerapkannya di dalam negara, kehidupan dan masyarakat. Maka siapa saja yang memisahkan diantara ayat-ayat Allah dan mengatakan pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme) atau pemisahan agama dari politik, maka ia telah melakukan dosa besar dan kejahatan besar yang menjerumuskan pelakunya ke dalam kehinaan di dunia dan azab pedih di akhirat.
Dan penutup, sesungguhnya Allah SWT telah menyebutkan doa diantara ayat-ayat puasa yang empat di dalam surat al-Baqarah. Allah SWT berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (TQS al-Baqarah [2]: 186)
Sisipan diantara dua hal yang saling berkaitan merupakan dalil bahwa sisipan itu yang dimaksud. Jadi Allah SWT telah memerintahkan puasa, kemudian memerintahkan doa, kemudian menyempurnakan ayat-ayat puasa untuk mengagungkan perkara doa itu. Maka perbanyaklah doa di bulan Ramadhan. Rasululalh saw bersabda dalam hadits yang mulia yang dikeluarkan oleh imam Ahmad dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda:
«ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاوَاتِ، وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ»
“Tiga golongan yang doanya tidak ditolak: imam yang adil, orang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, diusung di atas awan, dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Rabb azza wa jalla berfirman: “demi kemuliaan-Ku sungguh aku akan menolong engkau meski setelah sementara waktu.”
Jadi penyebutan doa diantar ayat-ayat puasa merupakan dilalah atas dorongan untuk berdoa di bulan puasa dan sebagai penjelasan keutamaan doa serta merupakan berita gembira terkabulkannya doa itu, karena Allah itu dekat dan menjawab doa.
Dan terakhir, kita wajib memiliki perhatian terhadap puasa agar Allah ridha kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita yang terdahulu. Begitu juga kita wajib menaruh perhatian terhadap perjuangan untuk melanjutkan kehudupan Islami dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah agar kita termasuk orang-orang yang merai keberhasilan di dunia dengan penerapan hukum-hukum Allah, bernaung dengan panji Rasulullah saw, panji al-‘Uqab, panji Lâ ilaha illa Allâh Muhammad Rasûlullâh, dan agar kita termasuk orang-orang yang meraih keberhasilan di akhirat dengan izin Allah, bernaung dengan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya, sehingga kita meraih keberhasilan di dunia dan akhirat dan yang demikian itu merupakan keberhasilan yang agung.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa baraktuhu.
Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
Amir Hizbut Tahrir
Semoga Allah memberikan berkah kepada amir Hizbut Tahrir al-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah atas kalimat yang baik dan pengarahan yang benar ini… Dan pada moment ini maka merupakan kegembiraan bagi saya untuk menyampaikan kepada amir Hizbut Tahrir dan kepada umat islam seluruhnya ucapan selamat direktur Maktab I’lami Pusat Hizbut tahrir dan seluruh aktivis dengan datangnya bulan yang mulia ini, seraya memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa bulan ampunan dan kebaikan. Sebagaimana kita memohon kepada Allah SWT agar menyampaikan kita pada malam Lailatul Qadar dan agar Allah mengaruniai kita dengan pahala malam Lailatul Qadar itu…
Wahai kaum Muslimin di mana saja… Sekarang Allah telah mengaruniai kita dengan mengantarkan kita ke bulan Ramadhan yang penuh berkah, bulan ketaatan, pembebasan dan kemenangan. Maka perlihatkan kepada Allah dari diri Anda kebaikan. Bersungguh-sungguh dan kerahkanlah segenap daya upaya dalam bertaqarrub kepada Allah SWT. Sunggguh kami mendorong Anda untuk mengambil sikap agung yang membuat ridha Rabb semesta alam, membebaskan tanggungan dan membebaskan umat dari berbagai musibah yang mendera mereka, dan mengarahkan umat menghadapi konspirasi global untuk menghancurkan kekuatan umat dan menghalangi kembalinya negara umat serta untuk memaksakan kelanjutan kontrol terhadap umat… Berbagai bencana yang terjadi di Irak, derita yang menimpa kaum Muslimin di Suria, pendudikan masjid al-Aqsa di Palestina, pembantaian terhadap kaum Muslimin di Afrika Tengah dan pendudukan, pembunuhan, pengusiran, pelanggaran kehormatan dan kesucian; semua itu tidak akan terjadi seandainya kaum Muslimin memiliki khilafah. Semua itu niscaya tidak terjadi seandainya kaum Muslimin memiliki seorang khalifah yang tekun memelihara berbagai urusan mereka dan membela mereka dan berbagai kemaslahatan mereka…
Sungguh, kami menyeru Anda untuk berjuang bersama kami di Hizbut Tahrir dengan segenap daya upaya dan sesegera mungkin demi mengembalikan agama Allah ke panggung eksistensi melalui tegaknya al-Khilafah yang melindungi kemuliaan Islam dan kaum Muslimin, al-Khilafah janji Rabb kita dan berita gembira nabi kita saw…
Wahai kaum Muslimin: sungguh kami di sini, memperlihatkan kepada anak-anak umat yang mukhlis berbagai konspirasi, tekanan, embargo dan makar yang dialamatkan terhadap mereka sampai mereka mendatangkan kehinaan di dalam agama mereka. Lalu mereka membungkuk di hadapan barat yang dengki dan konspirastif. Karena itu, hendaklah keputusan Anda tegas, kuat dan jelas (yakni) berkata tidak untuk berbagai bantuan mempedaya dan membungkukkan, berkata tidak kepada harta-harta haram dan normalisasi… Tolaklah wahai kaum Muslimin solusi-solusi barat. Gugurkan berbagai konferensi penjualan, keagenan dan pengkhianatan. Jatuhkan oposisi menipu dan oposisi di hotel-hotel… Jangan terima kepalsuan demokrasi mereka, jangan terima glamor madaniyah mereka. Umumkanlah dengan kuat dan suara lantang, khilafah islamiyah rasyidah, di dalamnya al-Quran al-Karim menjadi konstitusi dan syariah mejadi undang-undang serta sirah Nabi saw sebagai metode dan manhaj…
Ini dia partai Anda, Hizbut Tahrir ada di tengah dan bersama-sama Anda, mengarungi pertarungan intelektual dan perjuangan politik yang gencar. Maka Hizbut Tahrir membongkar untuk Anda rencana-rencana barat yang berkonspirasi, menjelaskan untuk Anda jalan Islam yang lurus, maka letakkanlah tangan Ada di atas tangan Hizbut Tahir, semoga Allah menetapkan atas tangan-tangan kita kemenangan dan peneguhan di muka bumi, agar kita menegakkan al-khilafah islamiyah bukan yang lain. Semoga Allah menetapkan melalui tangan Amir Hizbut Tahriral-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah kemenangan yang nyata, sehingga Anda membaiatnya sebagai khalifah bersadarkan kitabullah dan sunnah nabi-Nya yang mulia dan denganya Anda dirikan al-Khilafah itu dan di dalamnya syariah Allah yang lurus, Anda emban dakwah Islam sebagai lentera hidayah untuk seluruh penjuru dunia.
Wahai para perwira militer, wahai para pemilik kekuatan, wahai pemilik ketegaran, ketahuilah bahwa Allah pasti menolong agamanya tanpa keraguan sedikitpun. Maka jangan sampai Anda lewatkan kemuliaan agung ini. Bergabunglah ke dalam barisan umat, niscaya Anda bisa meraih keberhasilan Allah dan keberhasilan di dunia dan akirat.
Ya Allah Rabb langit dan bumi, muliakan kami dengan baiat khlaifah kaum Muslimin di dalam al-Khilafah ar-Rasyidah yang kedua dalam waktu dekat sesegara mungkin… Allahumma amin amin amin.
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Malam Sabtu, penggenapan bulan Sya’ban 1435 H
Utsman Bakhasy
Direktur Maktab I’lami Pusat
Hizbut Tahrir