Seorang mantan pejabat intelijen Amerika mengatakan bank-bank besar telah mengambil alih pemerintah AS, sehingga hampir mustahil untuk melihat demokrasi di negeri itu.
Scott Rickard, mantan intelijen ahli bahasa di Florida, membuat pernyataannya dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV pada hari Sabtu, mengomentari laporan terbaru yang mengatakan bahwa Wall Street telah menghabiskan lebih dari $ 800 juta untuk mempengaruhi pengambilan keputusan di Washington, DC melalui lobi-lobi dan belanja kampanye dalam siklus pemilu saat ini.
“Wall Street telah melobi hasil politik dari publik Amerika selama lebih dari 100 tahun. Anda harus benar-benar melihat dari dekat pada kelompok yang terlibat di sini. Mereka pada dasarnya telah mengambil alih kontrol penuh sejak terjadinya krisis perbankan tahun 2008,”kata Rickard.
“Merekalah yang praktis menjalankan Capitol Hill sekarang ini. Sebagian besar organisasi lobi mereka terdari dari sekitar 50 persen mantan karyawan pemerintahan federal yang melobi atas nama mereka. Dan mereka bukanlah karyawan tingkat rendah, mereka adalah para kepala staf. Mereka adalah para anggota kongres, anggota Senat. Mereka adalah individu-individu yang pada dasarnya mengatur pemberian bantuan keuangan (bailout)pada krisis keuangan tahun 2008 yang diciptakan oleh bank-bank, “katanya.
Rickard mengatakan uang yang dibelanjakan untuk mengontrol orang-orang di Capitol Hill lebih dari $ 800 juta, ketika “anda menghitung gaji mereka, ketika Anda menghitung jenis transaksi yang mereka lakukan, bukan hanya dana kampanye, ada begitu banyak hal yan terjadi. ”
Dia mengatakan “Brookings Institute saja, yang benar-benar merupakan ladang pensiun bagi Goldman Sachs, kemungkinan memiliki anggaran sebesar $ 100 per tahun. Dan rata-rata gaji untuk orang-orang ini ada di kisaran 250.000 sampai 400.000 dolar [per tahun]. ”
Rickard mengungkapkan bahwa enam bank terbesar AS: Goldman Sachs, Bank of America, JPMorgan Chase, Citigroup, Morgan Stanley dan Wells Fargo memiliki lebih dari seribu pelobi di Capitol Hill.
Dia mengatakan ada banyak pemain lain juga, seperti industri asuransi kesehatan, konsumen elektronik, energi, minyak dan gas, yang juga memiliki pelobi mereka sendiri di Washington, DC. “Kita berbicara tentang sebuah kota yang memiliki sekitar 40.000 pelobi dan para pelobi tersebut ada di kota yang mewakili perusahaan-perusahaan besar dan memberikan kontribusi dana kampanye yang jauh melampaui puluhan miliar dolar pada pertahun.”
“Ada begitu banyak individu yang terlibat. Ada lebih dari seratus pelobi untuk setiap anggota kongres,”kata Rickard, sambil menambahkan bahwa hanya untuk gaji saja bagi 40.000 pelobi itu, jumlahnya lebih dari 8 miliar dolar per tahun.
“Jadi itu adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Bank-bank memiliki kontrol penuh [terhadap pemerintah]. Mereka pada dasarnya adalah kunci kerajaan keuangan [yang] yang diberikan pada tahun 1850-an dan menjadi aman di awal tahun 1900-an, “katanya.
“Dan sekarang,anda mungkin memiliki salah satu sistem perbankan yang paling korup di mana tidak mungkin untuk mendapatkan bentuk demokrasi apapun atau pemilu yang sah di Amerika Serikat. Keadaanya sudah seperti itu selama lebih dari satu abad,”Rickard menyimpulkan. (rz/Press TV, 27/7/2014)