Imam Abu Dawud rahimahullāh (semoga Allah senantiasa merahmatinya) meriwayatkan dalam Sunan-nya dari Abi Ayyub sahabat Nabi saw yang mengatakan bahwa Nabi saw bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun.”
Dalam ‘Aunul Ma’būd terdapat penjelasan (syarah) terkait hadits ini, yaitu: bahwa sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal.” Hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang sejenis adalah dalil disunnahkannya berpuasa enam hari di bulan Syawal. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i, Ahmad, Abu Dawud dan lainnya.
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim berkata bahwa para sahabat kami dalam madzhab Syafi’i mengatakan: “Dan yang lebih utama bahwa puasa enam hari itu dilakukan langsung setelah hari raya Idhul Fitri.” Imam Nawawi berkata: “Jika ia melakukan secara terpisah, atau menundanya dari awal Syawal ke akhir Syawal, maka ia masih mendapatkan fadhīlah (keutamaan) sunnahnya mengikuti (al-mutāba’ah), sebab hal itu termasuk dalam hadits “kemudian diikuti dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal.”
Imam Nawawi juga berkata: Para ulama mengatakan sesungguhnya puasa enam hari bulan Syawal itu sama dengan puasa satu tahun, karena satu kebaikan sama dengan sepuluh kebaikan yang sama. Dimana puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan, sedang puasa enam hari bulan Syawal sama dengan dua bulan. Hadits dalam hal ini telah diriwayatkan secara marfū’ (sampai ke Nabi) dalam kitab Imam an-Nasa’i.
Al-Mundziri berkata: Imam Muslim, at-Tirmidzi, an Nasa’i dan Ibnu Majah telah meriwayatkannya.
Sungguh Allah SWT telah menetapkan melalu sabda Rasulullah saw bahwa mengikuti puasa Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala yang besar, yaitu sama dengan puasa satu tahun. Apakah Anda termasuk orang yang mengikuti sunnah ini, dengan melakukan puasa enam hari di bulan Syawal, sehingga layak memperoleh pahala yang besar ini?!
Kami memohon kepada Allah, semoga Allah menerima puasa Anda dan amal-amal kebaikan lainnya.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 2/8/2014.