Amman, Yordania – Pemerintah Yordania telah dikritik oleh sebuah kelompok HAM karena memaksa para pengungsi Palestina yang melarikan diri dari konflik di Suriah untuk kembali ke negara yang dilanda konflik itu.
Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan pada hari Kamis yang berjudul: “Not Welcome: Jordan’s Treatment of Palestinians Escaping Syria” (Tidak Disambut: Perlakuan Yordania Terhadap Pengungsi Palestina Yang Melarikan Diri dari Suriah). HRW mengatakan bahwa lebih dari 100 warga Palestina telah diusir dari Yordania, dan menambahkan bahwa Amman juga baru saja menolak masuk para pengungsi Palestina lainnya dari Suriah yang mencari perlindungan di negara itu.
Laporan itu mengatakan bahwa banyak orang Palestina yang memasuki negara itu dengan dokumen palsu atau diselundupkan setelah Yordania memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina yang ingin masuk.
“Pengusiran ini membuat mereka berisiko tinggi untuk dieksploitasi di Yordania karena mereka tidak mendapat akses masuk ke kamp-kamp pengungsi yang dibuat untuk warga Suriah, atau untuk bekerja,” Adam Coogle, salah satu peneliti dalam laporan itu memperingatkan.
Laporan itu berisi gambaran detil oleh para pengungsi tentang bagaimana mereka yang ditolak masuk ke Yordania adalah termasuk kaum perempuan dan anak-anak.
Dalam satu contoh, seorang pengungsi bernama Mahmud Murjan, tewas 20 hari setelah dideportasi untuk kembali ke Suriah pada bulan September 2012, oleh sejumlah pria bersenjata yang masuk ke rumahnya dan menculiknya.
Mayat Murjan yang kemudian dibuang ke luar rumahnya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Meskipun tidak ikut dalam Konvensi Pengungsi 1951 atau Protokol 1967, Yordania masih diwajibkan oleh hukum internasional untuk tidak menolak para pengungsi untuk kembali ke tempatdi mana kehidupan mereka akan terancam.
“Rasanya kami seperti dipenjara dua kali karena kejahatan menjadi pengungsi,” kata Hjouj, yang tidak dapat bersatu kembali dengan keluarganya di Amman.
Laporan HRW itu mendokumentasikan penangkapan atas 10 warga Palestina yang kewarganegaraan Yordanianya dicabut.
Sekitar 520.000 pengungsi Palestina terdaftar pada badan PBB di Suriah sebelum terjadinya revolusi.
Sebagian besar warga Palestina yang datang ke Yordania berasal dari kamp-kamp pengungsi Palestina di Suriah selatan atau dari kamp pengungsi Yarmouk di pinggiran selatan Damaskus, yang semuanya telah menyaksikan pertempuran antara para pejuang Suriah dan pasukan pemerintah.
Sementara lebih dari 607.000 warga Suriah telah mengungsi ke Yordania sejak terjadinya revolusi untuk menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dimulai pada tahun 2011. (Al Jazeera, 7/8/2014)