HTI Press, Banda Aceh. DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Provinsi Aceh pada Ahad (10/8) melaksanakan Liqa’ Syawal 1435 H bersama ulama dan tokoh. Acara ini dilaksanakan pada malam hari di Aula KONI Aceh Besar.
Ketua DPD I HTI Aceh Tgk. Ferdiansyah menyatakan bahwa liqa syawal ini sebagai sarana silaturahim dan memperkenalkan lebih jauh tentang perjuangan HT kepada ulama dan tokoh.
Hadir pada acara tersebut ulama, tokoh, utusan Pesantren Banda Aceh dan Aceh Besar diantaranya, Tgk. M. Ali Yunus, dan Abu Makkah.
Tgk. M. Ali Yunus selaku ulama dan tokoh adat Aceh Besar, dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya mendukung perjuangan HTI untuk menegakkan Syariah dan Khilafah. Beliau berharap pada HTI agar tidak dibelokkan arah perjuangan oleh “peluru emas” yaitu materi.
Narasumber utama pada Liqa Syawal ini adalah Abu Zaid selaku anggota DPP HTI. Abu Zaid memaparkan fakta kemunduran umat Islam yang disebabkan oleh penyakit wahn yaitu cinta dunia dan takut mati. Menurut beliau wahn telah menjadikan umat ini menjadi sekuler. Sekulerisme telah menyebabkan umat Islam memiliki kepribadian ganda (split personality).
Abu Zaid pada kesempatan ini juga menjelaskan tentang kerusakan Demokrasi. Menurut beliau, secara mendasar Demokrasi bertentangan dengan Islam karena perkara as-syiadah (kedaulatan). “
“Karena Demokrasi memberikan kedaulatan kepada rakyat sehingga rakyatlah yang membuat hukum (Undang-Undang). Padahal, Allah Swt telah menyatakan kepada kita bahwa hak membuat hukum ada pada-Nya”. Ungkap Abu Zaid.
Isu terkait ISIS juga tidak luput dari pembicaraan. Pada sesi diskusi yang dipandu oleh Rahmat Ibnu Umar, Tgk. M. Ali Yunus menanyakan tanggapan HTI terkait isu ISIS.
Terkait ISIS, Abu Zaid menyatakan bahwa HT berpandangan, deklarasi Daulah Islam oleh ISIS beberapa waktu lalu tidak sah secara syar’i karena tidak memenuhi syarat-syarat sebagai Daulah Islam.
“Untuk kondisi ke-Indonesiaan, kita menolak seandainya isu ISIS yang sangat massif di-blow up media menjadi proyek kriminalisasi ide Syariah dan Khilafah. Ungkapnya tegas.
Rangkaian acara Liqa’ Syawal diakhiri dengan pembacaan doa dan foto bersama seluruh undangan. [] MI Aceh